Jumat, 22 November 2024

Lion Air Masih Salahkan Sistem Keamanan Bandara

Konferensi Pers tentang penanganan bagasi di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (6/1/2016)(tangerangnews.com / Dira Derby)

TANGERANG - Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut Kuncoro Adi menyampaikan, kasus pencurian bagasi penumpang terjadi karena adanya kesempatan untuk melakukan. Ia menambahkan, sistem yang berlaku di bandara saat ini membuka peluang terjadinya tindak pencurian.

"Kasus ini adalah kejahatan umum yang bisa terjadi dimana dan kapan saja.  Seharusnya ada perbaikan sistem untuk mencegahnya. Mitigasinya bagaimana hal ini diperkecil," ujar Daniel, dalam konferensi pers di kantor pusat PT Angkasa Pura II, Rabu (6/1/2016).

Daniel mengaku kasus ini tidak memengaruhi kesetiaan pengguna jasa Lion Air. "Kami sudah beberapa kali menghimbau kepada penumpang juga. Makanya kami bersyukur masih setia para penumpang," ujarnya.

Pihak Lion Air, lanjut Daniel, sebenarnya sudah mengetahui adanya kelompok pencuri bagasi penumpang, beberapa waktu sebelum kasus ini mencuat ke publik. "Kami juga sudah melaporkannya makanya ke Polres," tuturnya.

Pihaknya mencatat, terdapat 27 kasus pencurian bagasi penumpang sejak 2014 sampai 2015. "Dari 27 kasus, 18 diantaranya kita sendiri yang menangkap. Tetapi masalah muncul ketika pemiliknya misalkan ada di Cirebon justru malah mengikhlaskannya," ujar Daniel.

Jumlah pencurian bagasi penumpang pun menurut hitungannya menurun pada 2015, yakni hanya tercatat 15 kasus. "Itu karena kita semakin perketat," aku Daniel.

Daniel juga mengungkapkan bahwa selain persoalan pemilik yang tidak mau melapor, persoalan staf porternya yang memang diakuinya nakal.

"Kita pernah tangkap seorang staf memiliki handphone 6 sampai 7 unit," katanya.

 

Tags