TANGERANG- Surat penyataan pimpinam sopir Lion Air yang mengakui ada kesalahan menyebar.
Group leader yang menangani pesawat Lion Air JT 161 Singapura-Jakarta, Abdullah, saat dihubungi menjelaskan, apa yang saat itu terjadi. Namun, dia mengaku masih diperiksa petugas Polres Bandara Soekarno-Hatta.
Abdullah menjelaslan peristiwa yang menyebabkan puluhan penumpang penerbangan internasional diturunkan di terminal kedatangan domestik.
Dari kejadian itu, 16 penumpang yang terdiri dari 12 Warga Negara Indonesia dan empat Warga Negara Asing, keluar bandara tanpa pemeriksaan Imigrasi dan Bea Cukai.
"Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Abdullah, nomor ID 83102009, jabatan Group Leader GSE Lion, menerangkan bahwa telah terjadi kesalahan penurunan penumpang SIN JT 161 di T1B," demikian tulis surat Abdullah sebagai pembuka.
Abdullah menceritakan, pukul 19.00 WIB di hari kejadian, dirinya sudah menginfokan ke sopir penumpang dari Sari Indah, perusahaan rekanan Lion Air untuk bus pengangkut penumpang, kode lokasi pengangkutan penumpang pesawat dari Singapura di R54. Dia juga menginfokan perihal kedatangan penumpang pesawat Lion Air dari Padang dengan kode R56 kepada sopir bernama Bahar.
Selang beberapa menit setelahnya, Abdullah menginfokan kembali kepada sopir bernama Sudirman, penumpang pesawat dari Singapura ternyata turun di R51. Abdullah menitipkan pesan tersebut kepada Sudirman untuk diteruskan kepada sopir-sopir lainnya di lapangan.
"Pada pukul 20.00 WIB, saya dapat info sopir Sari Indah, Bapak Leo, lewat telepon, bahwa penumpang sudah diturunkan di T1B, baru tanya ini penumpang Singapura atau Padang. Yang standby di R51 atas nama Takim, staf Dedi. Setelah mendapat info, saya berusaha berkoordinasi ke pihak bravo untuk mengarahkan penumpang Singapura kembali ke neoplan untuk dibawa kembali ke T2 internasional," tutur Abdullah.
Dari peristiwa tersebut, Abdullah selaku Group Leader dan Bahar sebagai sopir bus yang salah menurunkan penumpang, telah dirumahkan oleh pihak PT Lion Grup.