TANGERANGNews.com-PT Angkasa Pura II melakukan simulasi sebelum akhirnya akan dioperasikan pada 9 Agustus 2016 mendatang. Simulasi dilakukan Senin (1/8/2016) sekitar pukul 15.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB dengan melibatkan 500 calon penumpang dan tiga pesawat.
Dalam simulasi itu, PT Angkasa Pura II juga bekerjasama dengan Garuda Indonesia dan Dirjen Perhubungan Udara. Seperti pada umumnya penumpang naik pesawat, simulasi ini dilakukan sejak mereka memarkirkan kendaraan, atau turun dari angkutan umum, check-in, hingga naik pesawat.
“Bahkan dari sisi airside sendiri juga kami melakukan prosedur penanganan pelayanan dalam simulasi,” kata Djoko Murjatmodjo, Plt Direktur Utama PT Angkasa Pura II, saat ditemui disela-sela simulasi.
Setelah simulasi ini, pihaknya kata Djoko, akan tetap terus setiap hari melakukan simulasi dengan menambah jumlah calon penumpang mencapai 1.000 orang hingga pada hari H dioperasikan sungguhan.
“Tetapi besok kita akan evaluasi, kita rapat besar dengan melibatkan seluruh stakeholder termasuk Taksi dan Bus bahkan pihak Pertamina serta unit lainnya,” tuturnya.
Saat ditanya berapa biaya passangger service charge (PSC) di Terminal 3 Ultimate nanti, Djoko enggan mengungkapkan. Dia hanya mengatakan, akan pasti berbeda dengan Terminal 1 dan Terminal 2 yang ada saat ini. “Pokoknya jelas berbeda, tetapi sampai saat ini masih dihitung oleh Dirjen Perhubungan Udara berapa harga yang pas untuk terminal ini, ” terangnya.
Vice President Electronical & Mechanical Engineering PT Angkasa Pura II M Putra Pariadi mengatakan, Terminal 3 Ultimate memiliki kapasitas dalam kondisi normal mencapai 25 juta per tahun. Namun, dalam kondisi penuh bisa mencapai 30 juta per tahun.
“Adapun luas Terminal 450.000 meter persegi, di T3 ini tidak lagi manual bagasi, karena ada baggage handling system (BHS) yang mampu membaca barcode reader sehingga sesuai dengan tujuan. Bandar udara ini menampung 44 pesawat jenis narrow body. Dan dapat meliputi 180 penerbangan,” ujarnya.