TANGERANGNEWS.com-Operasional para petugas Airport Security di Bandara Internasional Soekarno-Hatta kini dapat termonitor secara digital dengan sistem berbasis web. Rencananya, website ini akan dilaunching untuk diterapkan pada 1 Agustus 2018.
Transformasi tersebut bertujuan untuk memudahkan personel Airport Security dalam bertugas serta meniadakan penggunaan kertas dalam pelaporan.
"Airport Security Web merupakan hasil karya Tim Standarisasi (tim delapan) dari Unit Aviation Security dibawah komando Bapak Tommy Hadi Bawono sebagai Aviation Security Senior Manager Bandara Soekarno-Hatta," ungkap Senior Manager Branch Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang, Jumat (20/7/2018).
#GOOGLE_ADS#
Sebenarnya, lanjut Febri, pada tahap awal, laman ini berfungsi sebagai data terhadap barang tercecer atau lost and found. Dari ide tersebut, kemudian mereka membangun sendiri website tanpa menggunakan pihak ketiga.
“Kekhawatiran mereka jika data laporan tentang barang yang tercecer yang berbentuk buku tersebut hilang atau rusak. Betapa repotnya kan, dengan sistem digital ini semua akan ter-backup,” tambahnya.
Digitalisasi tersebut juga turut bersumbangsih pada penghematan penggunaan kertas, karena selama ini berbagai laporan pelaksanaan dinas dan laporan fasilitas keamanan yang masih menggunakan kertas.
“Selain itu, dengan digitalisasi ini, manajemen akan mengetahui laporan yang lebih akurat. Karena waktu pelaporan yang real time dan terhubung dengan unit lain yang terkait,” imbuhnya.
Febri juga membeberkan keunggulan lain dari penggunaan fasilitas digital itu, yakni tersedianya fitur “What Can I Bring ?”. Fitur tersebut yang semakin memudahkan petugas keamanan karena berfungsi untuk mengetahui benda apa saja yang masuk dalam kategori pembatasan dan yang dilarang sesuai dengan ketentuan.
“Fitur ini ready memenuhi harapan para pengguna jasa agar para petugas dengan cepat memberikan informasi mengenai ketentuan barang yang masuk dalam kategori pembatasan atau yang dilarang,” jelasnya.
Kedepannya, website ini akan dikembangkan kesemua pelaksanaan tugas Airport Security, seperti kegiatan patroli, penilaian personel, e-book, daily check peralatan keamanan dan masih banyak lainnya. “Semua ini dapat kita banggakan karena dalam setiap proses pengerjaan website tidak mengeluarkan biaya sedikitpun atau nol rupiah,” ucap Febri dengan antusias.
Namun. website ini memang sengaja digunakan menggunakan server internal PT Angkasa Pura (Persero) yaitu dengan menggunakan VPN forticlient internal. Hal itu dilakukan sebagai tindakan preventif dalam mengantisipasi gangguan (cyber threat) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 80 Tahun 2017 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional.
Karenanya, website tersebut tidak dapat diakses oleh publik, karena persyaratan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No.PM 80 Tahun 2017 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional. Didalamnya aturan itu terkandung bahwa bandara harus mengantisipasi cyber threat. Oleh karenanya website ini ditetapkan terbatas untuk pelaksanaan tugas di lapangan saja. “Berbagai manfaat atas digitalisasi ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan kemudahaan penumpang,” tukasnya.
Berikut beberapa manfaat dari Airport Security Web:
A. Mempermudah petugas Airport Security dalam mengolah data-data agar lebih efisien.
B. Mengurangi penggunaan kertas sehingga dapat menghemat sekitar Rp109 Juta/Tahun.
C. Meningkatkan kualitas penyimpanan data.
D. Memberikan laporan yang akurat kepada pimpinan PT Angkasa Pura II (Persero).
E. Meningkatkan kualitas SDM Airport Security.
F. Meningkatkan kualitas keamanan dan keselamatan penerbangan.
G. Meningkatkan pelayanan terhadap penumpang.
H. Pengurangan biaya bagi perusahaan.
Manfaat bagi Publik
1. Kecepatan Informasi budaya keamanan.
2. Informasi terkait dengan barang-barang. yang tidak diizinkan dibawa dalam penerbangan sipil.
3. Informasi terkait dengan barang tertinggal yang akan diintegrasikan oleh Unit Contact Centre.(MRI/RGI)