TANGERANGNEWS-Penumpang pesawat Lion Air diturunkan dari pesawat lantaran tidak mendapat tempat duduk. Pasalnya tempat duduknya sudah ditempati penumpang lain. Akibatnya, mereka memprotesnya dan menyatakan kecewa dengan pelayanan maskapai tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (3/6) dengan nomor penerbangan JT 0636, dengan rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta-Bandara Fatmawati Bengkulu.
Menurut salah seorang penumpang yang bernama Adam Adhari Abimanyu kuat dugaan ini semua adalah permainan calo tiket pesawat dengan petugas Airline. Sebab, kata dia, penumpang ke Bengkulu memang kemarin membludak karena ada pagelaran MTQ Nasional di Bengkulu.
Dia mengatakan, peristiwa yang dialami berawal dari delaynya pesawat selama setengah jam. Penumpang yang awalnya dikumpulkan dalam ruang tunggu pintu (gate) 4, dipindahkan ke ruang pintu 2 saat memasuki waktu jam pemberangkatan pukul 09.15 WIB. "Sekitar jam 9.30 barulah para penumpang melakukan pemeriksaan boardingpass dan diminta untuk memasuki pesawat. Alasan keterlambatan saat itu karena petugas sedang membenahi penomoran tempat duduk pesawat," ujarnya dengan kecewa, hari ini.
Namun ketika sebagian besar penumpang telah menempati tempat, sebagian lainnya terlibat cekcok dengan petugas. Lantaran memperebutkan bangku pesawat. "Mohon maaf pak, telah terjadi kesalahan teknis. Kemingkinan harus ada penumpang yang mengalah, karena bangku penuh. Nanti kami carikan pesawat pengganti yang tercepat," kata Adam menirukan seorang petugas bernama Nurhasan saat membujuk penumpang untuk mengalah.
Meski begitu, sejumlah penumpang tetap ngotot karena merasa sudah memiliki tempat duduk sesuai dari apa yang sudah diberikan oleh petugas. Bahkan sebagian penumpang yg ditengarai tak memiliki tempat duduk malah enggan untuk meninggalkan tempat duduk yang telah dipesan.
Setelah terlibat perdebatan panjang hingga keberangkatan pun terpaksa ditunda. Akhirnya tiga penumpang dintara penumpang lain terpaksa diminta turun. Ketiganya adalah Adam Adhari Abimanyu di seat 6F, Suni diseat 6E asal Serang, Banten dan Jitro asal Gorontalo diseat 1C.
Tiga penumpang dibawa ke tempat istirahat milik maskapai penerbangan Lion Air yang berlokasi di terminal 1 bandara tersebut. Saat itu, ketiganya dijanjikan untuk diterbangkan pukul 11.00 WIB dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air. Namun, janji itu pun tak terpenuhi.
"Mereka pada saat jam 11.00 memohon maaf. Dan memberitahukan penerbangan melalui pesawat lain semua sudah penuh. Jadi terpaksa keberangkatan kembali diundur sampai pukul 1.00 WIB," ujar Adam. Menurut Adam, setelah dirinya mengusut, ternyata peristiwa itu buka pertama kali terjadi. Bahkan sebagian penumpang ada yang diinapkan di Jakarta, dengan permasalahan yang sama. Penumpang lainnya bernama Jitro, kontingen MTQ asal Gorontalo. Jitro mengaku, aneh dengan peritiwa yang dialaminya. "kok bisa ada tiket bernomor bangku sama, gak mungkin. Padahal kalau peswat sudah penuh jangan terus menjual tiket dong. Payah sekali pelayanannya," kata Jitro.
Humas Administrator Bandara Moch Syukur mengatakan, dirinya sangat menyayangkan penumpang tidak melaporkan ke pihaknya. Padahal, ini kalau dilaporkan ke dia, pihaknya akan langsung melakukan penyelidikan atas kelalaian itu. "Harusnya lapor telep dan lapor ke 021 5591 2648, kami akan datang ke lokasi dan membuat berita acara untuk disampaikan ke Ditjen Perhubungan Udara," ujarnya.
Ditanya soal sanksi, itu biasa diatur dalam Peraturan Pemerintah No.40 tahun 1995 tentang angkutan udara. "Ada itu disitu soal kelalaian, tapi saya nggak hapal sanksinya apa," ujarnya.
Sementara itu, ketika dihubungi Humas Lion Air , Yanin mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum memberikan jawaban ke media. "Saya masih ngecek keberannya, nanti kalau sudah saya telepon," katanya. Hingga petang kemarin pihak Lion Air masih melakukan pemeriksaan nama-nama dan nomor penerbangan , terhadap penumpang yang dimaksud. (dira)
Tags