Jumat, 22 November 2024

AP II Eksplorasi Penerapan Teknologi AI untuk Operasikan Bandara

Tampilan program berbasis AI dari PT AP II bertajuk Digital Collaboration: Sky Horizon 2023(@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah )

TANGERANGNEWS.com-PT Angkasa Pura (AP) II, meluncurkan program Digital Collaboration: Sky Horizon 2023, sebagai upaya mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menerapkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di aspek pelayanan, operasional dan komersial bandara.

Diluncurkan pada Kamis 7 September 2023, program yang mengangkat tema Shared Vision and Collaborating to Create Artificial Intelligence Based Airport Ecosystem ini, terbagi menjadi beberapa fase kegiatan.

Dimulai dari pendaftaran (submission) oleh peserta yang dibuka 7 September 2023, Dilanjutkan dengan kurasi, validasi, inkubasi, pengembangan/pembangunan solusi, hingga demo versi beta/alpha pada akhir November 2023. 

Untuk menjadi bagian dari inisiatif ini, calon mitra kolaborasi dapat mengunjungi situs web acara resmi yakni https://skyhorizon.angkasapura2.co.id.

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan Sky Horizon 2023 ini merupakan bagian dari program Digital Exploration (DX). 

“Project Sky Horizon 2023 sebagai upaya kami menerapkan digitalisasi di setiap aspek bandara, mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, mengedepankan resources sharing untuk berbagi risiko dan manfaat, serta menyamakan visi AP II terkait penerapan AI di bandara,” ujarnya, Jumat 8 September 2023.

Awaluddin mengatakan pada era saat ini, pemanfaatan AI di sektor kebandarudaraan nasional tidak bisa dihindari.

AP II merupakan operator 20 bandara di Indonesia yang pertama kali masuk dalam diskusi pemanfaatan AI untuk transportasi udara khususnya kebandarudaraan.

"Pada tahap awal pemanfaatan AI di bandara ini, AP II mendorong kolaborasi dan resource sharing,” ujar Awaluddin. 

Dwi Ananda, EGM Bandara Soekarno-Hatta yang juga sebagai Ketua Sub Tim DX PMO Transformasi Bandara Soekarno-Hatta, mengatakan pemanfaatan AI dapat meningkatkan standar operasi, fasilitas, pelayanan dan komersial di bandara.

Ia mencontohkan, pemanfaatan AI bisa meningkatkan lalu lintas penerbangan dan menjadikan alur (flow) penumpang pesawat di terminal bandara semakin efektif dan efisien.

"Begitu juga dengan fasilitas, meskipun saat ini sudah ditunjang berbagai teknologi, namun melalui AI kami ingin fasilitas dapat lebih efisien dan optimal dalam hal pemeliharaan, penggunaan energi, dan serta menghadirkan layanan secara lebih personalisasi,” ujar Ananda.

Sementara untuk aspek komersial, pemanfaatan AI dapat dapat membuat bandara AP II menghadirkan layanan yang lebih spesifik bagi pelanggan, misalnya menghadirkan ritel sesuai keinginan pelanggan.

“Dengan AI, kami bisa menganalisa secara efektif secara menyeluruh ke semua aspek, tanpa perlu effort yang banyak lagi untuk memilah data, menyalin data, dan mengolah data,” ujar Dwi Ananda. 

Pada aspek operasional bandara, AI juga dapat meningkatkan optimalisasi penggunaan slot time (ketersediaan waktu terbang keberangkatan dan kedatangan) di Bandara Soekarno-Hatta, yang merupakan bandara terbesar di Indonesia. 

“Bandara Soekarno-Hatta memiliki kapasitas slot time sekitar 1.300 per hari, di mana selama ini analisis dilakukan dengan banyak menghabiskan sumber daya waktu dan tenaga,” jelasnya. 

Apabila AP II bisa memanfaatkan AI advanced analytics dalam analisis ini, maka bisa mendapatkan hasil lebih cepat dengan tingkat keakuratan tinggi, sehingga mendukung dalam mengambil kebijakan optimal.

"Seperti pembagian periode waktu penerbangan, mengakomodir permintaan, serta mendukung efektivitas penerbangan,” ujar Dwi Ananda.

Selain itu, pemanfaatan AI juga untuk meningkatkan pelayanan bagi penumpang pesawat. 

Seperti dalam melakukan passenger sentiment analytics, di mana AP II bisa mengetahui secara akurat apa saja sebenarnya layanan, fasilitas dan ritel yang dibutuhkan bagi penumpang pesawat selama di bandara.

"Ini dapat mendorong kami menciptakan layakan lebih personalisasi (personalized) dan bukan layanan untuk semua (fit for all),” jelas Dwi Ananda.

Presiden Kolaborasi Riset dan Inovasi industri Kecerdasan Artificial (KORIKA) Prof Hammam Riza mendukung upaya AP II dalam memanfaatkan AI di bandara. 

Menurutnya, bandara memasuki masa depan cerah penuh harapan dengan memanfaatkan AI, di mana untuk meraih ini tidak bisa ditempuh hanya oleh operator bandara. 

“KORIKA bersama-sama stakeholder siap membangun value creation terutama untuk AP II dalam mencapai future airport ecosystem, berkolaborasi dengan membangun bandara masa depan dengan AI,” ungkapnya.

Tags Artificial Intelligence Bandara Bandara Soekarno-Hatta Berita Bandara Soetta PT Angkasa Pura II