Jumat, 22 November 2024

Selama Pembangunan Desain Baru, Pelayanan Bandara Akan Turun

Stasiun Kereta Api di Bandara Soekarno-Hatta.(tangerangnews / dokumen PT Angkasa Pura II)

 
 TANGERANG- Direktur PT Angkasa Pura II, Tri S Sunokomengatakan, selama proses pengembangan dan pembangunan Bandara Soekarno-Hatta, pelayanan di bandara akan sedikit menurun. Karena itu, pihaknya meminta maaf bila terjadi hal tersebut.

"Tentu pelayanan akan menurun selama pembangunan. Saya harapkan penumpang akan memahami," katanya.

Dalam pelaksanaan pembangunan, grand design akan diwujudkan dengan membangun terlebih dahulu terminal 3. Kemudian diikuti pembangunan integrated building. Setelah itu baru perubahan terminal 1 dan 2. Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, dirinya sudah melihat grand design itu sebanyak lima kali.

"Tapi saya masih belum bosan sampai malam ini. Saya kira ini jangan hanya jadi impian dan gambar saja. Karena ini ditunggu oleh seluruh rakyat Indonesia. Kami support ini," katanya.
 
Aktifitas Ilegal

Tri menerangkan, dengan bangunan baru nanti pihaknya tidak menjamin tidak akanp ada calo tiket, pedagang asongan, taksi gelap dan sejumlah aktifitas illegal lainnya, pihaknya tetap akan menggunakan langkah-langkah persuasif. 
 
“Tentu kita akan tetap melakukan langkah persuasive. Kalau kita suruh tak mau juga ya sekuiti yang bilang. Kita juga akan melakukan patrol keliling. Kalau itu tidak juga berhasil, terakhir kita akan selamanya menggunakan Brimob. Menggunakan Brimob boleh apabila sudah sulit (melarang). Polisi adalah garda terdepan,” katanya.
 
Tri menerangkan, PT Angkasa Pura II kerap memberikan solusi kepada mereka yang melakukan aktifitas illegal di Bandara Soekarno-Hatta. Untuk itu, PT Angkasa Pura II telah menggelontorkan uang pinjaman dengan bunga rendah kepada mereka dengan menyediakan anggaran Rp200 miliar.
 
Namun, ketika dibuka pendaftaran khusus kepada mereka (calo tiket, pedagang asongan, tukang ojek dan sopir taksi gelap) tak ada satu pun yang mau mendaftar. “Itulah yang terjadi. Padahal mereka bisa berganti profesi,” terangnya. (DRA)
Tags