Jumat, 22 November 2024

Enam WNA Gunakan Paspor Palsu

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno - Hatta, Rochadi Iman Santoso dan Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Kabul Priyono saat menunjukan paspor palsu. (tangerangnews / dira)

 
TANGERANG-Enam WNA ini sebetulnya memiliki paspor. Tapi saat masuk ke Indonesia, mereka menggunakan paspor negara lain. Akibatnya mereka berurusan dengan pihak imigrasi.

Ke-6 WNA tersebut terdiri dari satu keluarga berkebangsaan Iran, yakni Sharokh Fatehi Ghahfarohi, Niloufar Kheiry Avarvand, Pateha Fatehi Ghahfarokhi, dan Ilya Fatehi Ghahfarokhi. Mereka masuk ke Indonesia dengan paspor Bulgaria dan terbang dengan menggunakan pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ-7695.

Sementara, dua WNA lainnya berkebangsaan Suriah, atas nama Thabet Korkis dan Milad Korkis. Mereka menggunakan paspor Perancis dan terbang dengan maskapai KLM dengan nomor penerbangan KL 809.

Kenapa mereka menggunakan paspor palsu, padahal mereka memiliki paspor asli? Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno - Hatta, Rochadi Iman Santoso, mengatakan ke-6 WNA tidak mau menggunakan paspor asli lantaran khawatir kredibilitas Iran dan Suriah tidak diakui di Indonesia.

"Sebab itu, mereka menggunakan paspor Prancis dan Bulgaria. Wajah mereka dengan paspor berbeda. Goematrik pun berbeda," jelasnya.

Berdasarkan pemeriksaan, ke-6 WNA hendak menyeberang ke Australia guna mencari suaka politik. Mereka masuk dari Malaysia dengan menggunakan e-paspor, lalu terbang ke Indonesia.

"Yang satu keluarga, fasih berbahasa Inggris. Sedangkan yang warga Suriah, tak bisa berbahasa Inggris," terang Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Kabul Priyono.

Setelah diamankan, rencananya malam ini para imigran tersebut akan langsung diterbangkan ke negara asal. "Malam ini juga dipulangkan," ujarnya. (DRA)

Tags