Jumat, 22 November 2024

Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat di Banten

Ilustrasi korban pemerkosaan(Ist / Ist)


TANGERANG-Maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan pelecahan seksual anak di bawah umur, khususnya di wilayah Tangerang menjadi perhatian serius  Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa Pemprov Banten (BPPMD).

Berdasarkan data yang di laporkan pemerintah kabupaten/kota di Banten, BPPMD merekapitulasi data,  ada sebanyak 357 kasus.Sekitar 50 persennya merupakan kekerasan terhadap anak dan 57 kasus diantaranya merupakan pelecehan seksual.

 Kepala BPPMD Provinsi Banten Sigit Suwitarto  mengakui jika setiap tahunnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Banten cenderung meningkat. Kasus tersebut pun jarang terungkap karena korban atau masyarakat setempat enggan melapor.
 
“Ini seperti fenomena gunung es, masih banyak yang tdiak mau melapor. Padahal kita siapkan pendampingan hokum dan perlindungan terhadap korban,” katanya.
 Menurut Sigit, dalam menyikapi berbagai kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi pada perempuan dan anak, pihaknya telah melakukan langkah-langkah strategis, antara lain penguatan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Kabupaten/Kota dan pengembangan jejaring di beberapa kecamatan pada April 2014.
 
“Serta beberapa upaya pengembangan partisipasi anak melalui pembinaan dan penguatan Forum Anak Banten (FAB) dan pengembangan telpon Sahabat Anak (TESA) 129, sebagi media komunikasi curhat bagi anak dalam menghadapi masalah,” katanya saat menghadiri Gelar Terkonogi Tepat Guna Banten di Mall Metropolis, Kota Tangerang, Senin (19/5).

 Untuk di Kota Tangerang sendiri, pihaknya telah memberikan pembinaan dan pelatihan tentang perlindungan anak kepada 13 Kecamatan serta para kader posyandu. “Supaya mereka bisa mendeteksi dan menyelesaikan kasus kekerasan anak dan perempuan yang ada di wilayahnya,” jelasnya.
 
Tags Pemerkosaan