Jumat, 22 November 2024

Pertarungan Pilkada Banten, Anti Dinasti Vs Pro-Dinasti

Wahidin Halim (@TangerangNews / Rangga A Zuliansyah)

 

TANGERANGNews.com-Pertarungan Pilkada Banten mengerucut menjadi bergairah, yakni antara anti dinasti dengan pro dinasti.  Hal itu dikatakan pengamat politik Ray Rangkuti saat mengetahui hanya ada dua kubu yang bertarung dalam Pilkada Banten periode 2017-2021.

Dia mengaku dirinya sudah mendapat  informasi kedua kubu yang bertarung itu yakni, Wahidin Halim-Andika Hazrumy versus Rano Karno-Embay Mulya Syarief.

"Kalau hanya ada dua,  bisa diartikan Pilkada Banten adalah pertarungan pro-dinasti melawan anti-dinasti," kata Ray, Kamis (22/09/2016).

Wahidin yang menggandeng anak mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dianggap dia seolah memberikan jalan segar untuk dinasti Banten berkuasa lagi. " Wahidin kini dianggap membangkitkan kembali dinasti Banten," kata Ray.

Wahidin memang menyangkal hal tersebut,  namun butuh waktu yang panjang untuk membuktikan jika Andika bisa lepas dari pengaruh politik dinasti keluarganya.

Sementara keputusan Rano Karno yang konon menolak putra Atut itu dan menggandeng Embay yang bukan wakil dari keluarga Atut, menurut Ray, menunjukan jika calon Rano benar- benar tidak mau dibayangi politik keluarga Ratu Atut.

 "Dan ini menjadi harapan baru bagi pemilih pemula dan pemilih kalangan menengah yang memimpikan pemimpin baru, non-dinasti," katanya.

Semangat anti-dinasti dan anti-korupsi, menurut Ray, kini sedang didengungkan oleh masyarakat Banten maupun masyarakat di Indonesia dalam Pemilihan kepala daerah serentak 2017.

Tags Pilkada Banten Rano Karno Ratu Atut Wahidin Halim