TANGERANGNEWS.com-Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah (Asda) I Pemprov Banten Komarudin mengungkapkan, sampai saat ini kehidupan sosial dan keagamaan di Provinsi Banten terjalin rukun dan harmonis.
Hal itu tidak lepas dari peran tokoh masyarakat dan aparat desa yang bersama warga terus menjaga kerukunan antar sesama.
Kendati demikian, ia minta semua pihak tetap waspada terhadap potensi ancaman yang bisa timbulkan perpecahan.
"Salah satunya, ancaman konflik agama di era digital," katanya saat Rapat Koordinasi Peningkatan Pemahaman Nilai-nilai Agama dalam Bingkai NKRI bagi Pengelola Peribadatan, di Aula Desa Panongan, Kabupaten Tangerang, Jumat 10 Juni 2022.
Ancaman itu terutama berasal dari penggunaan media digital yang tidak bertanggungjawab, tidak arif bermedia sosial, konten fitnah, hoaks dan adu domba.
Menurut Komar, perilaku tersebut mudah menyulut kemarahan dan kebencian, terlebih jika dilakukan menggunakan bahasa dan sentimen agama.
“Maka kita perlu check and recheck, kita periksa kebenarannya sebelum disebar, dan jika ternyata itu bohong kita mesti luruskan,” tegasnya.
#GOOGLE_ADS#
Ketua Dewan Pakar ICMI Kabupaten Tangerang ini juga menyatakan, teknologi apa pun pada dasarnya bersifat netral. Teknologi diciptakan ilmu pengetahuan untuk kemajuan peradaban manusia.
Yang menjadikan teknologi positif atau negatif, terang Komar, adalah manusia sebagai pengguna. “Handphone itu netral, baik atau buruk tergantung kita, digunakan untuk apa,” imbuhnya.
Atas dasar itu, ia mengajak para tokoh dan perangkat desa Panongan, khususnya kalangan muda, agar memanfaatkan teknologi digital untuk kegiatan positif.
“Seperti mengajak kebaikan, gotong royong, termasuk pengembangan bisnis UMKM,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Banten Tubagus Rubal Faisal menjelaskan, tujuan diadakannya kegiatan ini ialah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dalam bingkai NKRI.
“Karena tokoh agama, kader posyandu, kepala desa, RW, RT, PKK, dll ini ujung tombak ketenangan masyarakat di desa,” ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut, dia berharap kerja sama antar pemerintah dan tokoh masyarakat semakin erat demi kemajuan bersama.
“Kita bangun bersama toleransi, semangat persatuan dan kesatuan untuk kemajuan bangsa kita,” pungkasnya.