TANGERANGNEWS.com-Musyawarah Wilayah (Muswil) II Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) Provinsi Banten di Hotel Novotel Kota Tangerang, sempat berlangsung ricuh. Kericuhan terjadi karena disebut banyak kejanggalan.
"Banyak sekali kejanggalan. Banyak sekali para pengurus cabang dari salah satu calon yang pengurusnya tidak mempunyai keterangan tanda anggota (KTA)," ujar Haris Setiawan, Ketua Sapma PP Cabang Kota Tangerang kepada TangerangNews, Rabu, 28 September 2022.
Dalam muswil tersebut, hujan interupsi ramai digelontorkan dari masing-masing delegasi pengurus cabang Sapma se-Provinsi Banten.
Memasuki pleno empat, terdapat empat cabang melakukan wolkout atau meninggalkan rapat dari arena muswil.
Empat cabang tersebut antara lain Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Cilegon.
Menurut Haris, dalam muswil ini terdapat berbagai kejanggalan yang membuat pihaknya walkout.
Kejanggalan-kejanggalan tersebut mulai dari tidak tertibnya administrasi, dan disebut banyak intervensi.
#GOOGLE_ADS#
"Terjadi intervensi dan dicederai oleh salah satu pengurus pusat yang diduga berpihak terhadap salah satu calon yang notabenenya calon tersebut adalah suami dari salah satu pengurus pusat dan mempertanyakan independensi yang dilakukan pengurus pusat Sapma," jelasnya.
Adapun dalam video, kericuhan pun sempat terjadi. Para peserta sempat terlibat cekcok serta saling dorong.
"Pertanyaannya, dia sebagai timses suaminya apa sebagai pengurus pusat? Kalau seandainya pengurus pusat apakah etis?," imbuh Haris.