TANGERANG-Presiden Jokowi meresmikan gedung pameran terbesar se-Asia Tenggara yang ada di BSD City, Pagedangan, Kabupaten Tangerang pada Selasa (4/8/2015). Gedung bernama Indonesia Convention Exhibition (ICE) merupakan proyek prestisius berskala Internasional yang langsung digunakan untuk pameran temu kreatif nasional.
Jokowi tampak mengisi dialog dengan sejumlah pemuda yang tergabung dalam beberapa komunitas kreatif. Saat melakukan diskusi, Jokowi tampak tak bisa menjelaskan secara detail atas masukan dari para audiens dialog.
Salah satunya adalah pemberi masukan soal film Indonesia. "Semua yang anda omongin itu benar. Kualitas film kita seperti itu. Saya yakin anda lebih menguasai dan pintar. Saya sendiri memang kangen dengan zaman saya kecil dulu kalau nonton film," terang Presiden.
Jokowi juga mengatakan, pemerintah menyadari betul bahwa saat ini kehidupan sehari-hari masyarakat sudah tersentuh dengan smartphone. Terlebih lagi aplikasi-aplikasi yang sering digunakan untuk menunjang kebutuhannya sudah semakin marak dikembangkan.
"Sentuhan-sentuhan aplikasi memang membantu mereka untuk menerima informasi. Saya kira Gojek bagus dan kreatif sekali, dan juga masih banyak aplikasi lainnya," ujar Jokowi.
Mantan wali kota Solo tersebut melanjutkan, semua kalangan sudah memanfaatkan aplikasi untuk membantu pekerjaan, seperti aplikasi cuaca yang dapat digunakan nelayan guna menentukan kapan melaut dan mengetahui tempat ikan-ikan berkumpul.
"Dan aplikasi lainnya yang dapat memberi informasi mengenai harga beras, cabai, jagung, dan lainnya," ungkap Presiden.
Menanggapi curhatan Chief Executive Officer (CEO) Gojek, Nadiem Makarim, yang ingin bisnis e-commerce diperhatikan, terlebih soal investasi yang lebih dilonggarkan agar dapat bersaing dengan perusahaan teknologi asal luar negeri, Jokowi menuturkan itu sudah termasuk dalam rencana pemerintahannya.
"Kementerian Kominfo sudah membahas roadmap e-commerce seperti apa dan detailnya. Apalagi, menterinya berasal dari industri, bukan dari birokasi. Saya setuju dengan usulan dibuka sesuai dengan perkembangan, agar sektor TIK kita bergerak dan ke depannya berbasis kreatif yang menjadi masa depan kita. Itu akan jadi perhatian khusus," tutur dia.
Menurut Presiden, kontribusi ekonomi kreatif pada perekonomian nasional semakin nyata. Nilai tambah yang dihasilkan ekonomi kreatif juga meningkat setiap tahun.
Pertumbuhan sektor ekonomi kreatif sekitar 5,76 persen. Artinya, berada di atas pertumbuhan sektor listrik, gas, dan air bersih, pertambangan serta penggalian, pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, jasa-jasa serta industri pengolahan.
Dalam dialog dengan pelaku industri kreatif, Presiden menyatakan keyakinannya tentang potensi besar industri kreatif. "Saya akan membuat keputusan politik agar di masa yang akan datang, ekonomi kreatif bisa menjadi pilar perekonomian kita," kata Jokowi.
Keyakinan akan masa depan sektor ekonomi kreatif ini yang mendorong Presiden membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang diharapkan berfungsi menjadi akselator pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia.
Presiden bahkan berjanji untuk memberi dukungan penuh dalam masalah anggaran kepada Bekraf.
"Saya berharap Badan Ekonomi Kreatif untuk segera bekerja dan bekerja, serta berlari cepat untuk memfasilitasi percepatan pembangunan di sektor ekonomi kreatif," tutur Presiden.
Di akhir dialognya, Jokowi membubuhkan tanda tangan digital pada perangkat tablet. Dituliskannya, "Era ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia".
Tampak hadir dalam acara tersebut yakni Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nasional Triawan Munaf, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menterian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir serta Menteri Perindustrian Saleh Husin. Selain itu juga tampak Gubernur Banten Rano Karno dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki iskandar.