TANGERANGNEWS.com- Kisah hidup Fatimah Az Zahra yang pernah makan ikan bekas kucing sempat viral di media sosial dan menjadi perhatian publik. Setelah mengalami berbagai kesulitan hidup yang panjang, perempuan asal Lebak, Banten, itu kini sukses menjadi pengusaha herbal dan hijab.
Kesuksesan yang diraih Fatimah tak mudah. Ia harus melalui perjuangan berat dan banyak mengalami jatuh bangun. Perempuan berhijab ini bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi dengan menjual produk herbal dan kemudian bermacam kebutuhan fashion muslimah seperti hijab, mukena, dan juga tas.
Fatimah, yang dulu juga pernah tidur beralaskan kardus dan berbuka puasa dengan air mentah, awalnya berjualan berbagai produk herbal hasil olahannya sendiri. Sulitnya ekonomi keluarga ketika itu tak membuat ia menyerah dalam kemiskinan.
Fatimah kini sudah dikenal sebagai pengusaha muslimah yang cemerlang. Dari berbagai bisnisnya itu Fatimah sekarang berhasil meraup omzet miliaran rupiah.
Di balik kisah kesuksesan hidupnya, segudang kesulitan kerap mewarnai perjalanan hidup anak yatim enam bersaudara ini.
Fatimah, yang awal mula terjun ke dunia bisnis pada 2010 lalu, menceritakan dulunya sebelum menikah ia pernah sekolah dan tinggal di panti asuhan. Ia juga mencari-cari pekerjaan dan terpaksa harus hidup di jalanan selama beberapa bulan.
Ketika masih remaja dan berada di pondok pesantren, Fatimah bahkan pernah terpaksa memakan ikan bekas kucing. Momen itu masih sangat ia ingat hingga sekarang. Ketika itu suatu hari saat perutnya terasa perih menahan lapar, ia berdoa memohon agar bisa memperoleh makanan.
"Tiba-tiba ada kucing yang membawa ikan utuh, kucing itu kaget melihat saya dan langsung kabur. Ikannya besar lalu saya bakar," ungkap Fatimah mengenang kisah sedihnya itu di program acara Kopi Viral Transtv, dikutip dari detik, Jumat 17 September 2021.
#GOOGLE_ADS#
Karena sering tidak punya makanan, membuat dia juga harus sering berpuasa. “Saya berpuasa berhari-hari, setiap berbuka minumnya air mentah," ungkap Fatimah.
Lantas bagaimana mulanya Fatimah bisa terjun ke dunia bisnis? Berawal ketika ia menderita suatu penyakit dan kondisi keuangan sangat sulit. Kemudian Fatimah berpikir bagaimana agar bisa memperoleh penghasilan tambahan. Dia kemudian belajar tentang ramuan herbal.
“Bisnis ini awalnya dari saya sakit sekitar tahun 2010. Saat itu ketika saya sakit pemeriksaan masih minim dan saya mengalami pendarahan di rahim. Saat itu saya sudah punya tiga anak," ungkap Fatimah.
Pada saat itu, tutur Fatimah, kondisi ekonomi benar-benar sangat sulit, sehingga ia berpikir apa yang bisa dilakukan. “Saya banyak belajar tentang herbal, yang kebetulan di sebelah kontrakan saya berdekatan dengan warnet. Saya bisa dengan mudah main ke warnet untuk mencari tahu pengobatan yang bisa dilakukan dari tanaman di sekitar,” jelasnya.
Diungkapkan, produk awal yang langsung booming ketika itu adalah herbal virgin coconut oil. “Itu ku bikin sendiri. Dan dijual laku banyak, modal awalnya tidak ada. Karena kalau ada yang pesan baru saya buatkan (pre order)," terang Fatimah.
Seiring berjalannya waktu dengan makin banyaknya pesanan herbal, Fatimah mendirikan brand yang menjual racikan serba herbal. Tak tanggung-tanggung, sebelum pandemi Covid-19, bisnisnya itu telah menghasilkan Rp25 miliar.
"Dari Rp0 setiap tahun lonjakannya naik terus. Tahun ke-5 sudah Rp1 miliar, tahun ke-9 sudah Rp25 miliar. Aku dari herbal dan skin care,” kata Fatimah yang mengaku semenjak pandemi usah bisnisnyajuga terkena dampak penurunan omzet.
Setelah menggapai kesuksesan, Fatimah mengaku dirinya tidak pernah melupakan pesantren yang dulu pernah menjadi tempat tinggalnya. Saat ini dia berusaha ikut memberikan keberkahan untuk pesantrennya.
Fatimah yang dulu juga pernah menjadi pengajar private dari rumah ke rumah, kini melalui bisnisnya sudah berhasil mengajak sejumlah selebriti papan atas Tanah Air untuk menjadi brand ambassador produk kecantikannya. Sebut saja, mulai dari Olla Ramlan, Okky Setiana Dewi, Misye Siregar dan masih banyak lagi.
Di akhir wawancara, Fatimah menyampaikan pesan untuk generasi muda yang ingin memulai menjalani usaha. "Berbagi kepada sesama. Saya merasa yakin kepada kebaikan banyak orang, maka Allah akan memberikan kita kebaikan sebanyak-banyaknya," tutur Fatimah.