TANGERANGNEWS.com-Dwi Nur Faroza, mahasiswi program jurusan Psikologi Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Bintaro, Kota Tangerang Selatan, berhasil menjalankan usaha cemilan Basreng (Bakso goreng) Cizly Food, dengan omzet mencapai Rp72 juta per tahun.
Usaha Dwi ini dirintis sejak bulan Februari 20022 lalu. Ia menjajakan produknya melalui online shop dengan nama toko Cizly Food.
Usaha makanan tersebut terus berkembang, seiring Dwi mengikuti program Jaya Launch Pad (JLP) yang wajib dipelajari di kampusnya.
"Berawal dari pencarian produk yang murah, enak, dan dapat dinikmati semua orang. Sampai akhir kami menemukan beberapa pabrik olahan cemilan dan menjadi agen langsung dari pabrik tersebut. Kini kami sudah memiliki pelanggan yang berasal dari seluruh Indonesia," ungkap Dwi, Rabu 7 Desember 2022.
Selama mengikuti program JLP mentalitas Dwi sebagai entrepreneur terus dibentuk. Dia juga diajarkan langsung oleh tim pengajar yang ahli dan berpengalaman dalam bidang kewirausahaan melalui kelas seminar dan diskusi.
"Strategi pemasaran produk Cizly Food dilakukan dengan memanfaatkan jejaring media sosial dan channel e-commerce. Usaha Cizly Food di bawah binaan biro JLP sudah berhasil memperoleh omset sebesar Rp48-72 juta per tahun," kata Dwi.
Atas keberhasilannya itu, Dwi pun terpilih menjadi salah satu presenter yang diberi kesempatan memaparkan prospek bisnisnya, dalam ajang prestisius Start-Up Huddle: Build Your Business in the Food Industry, pada Selasa 29 November 2022, lalu.
Event ini diselenggarakan oleh Global Entrepreneurship Network (GEN) berkolaborasi bersama @atamerica, bertujuan untuk memfasilitasi para entrepreneur di Indonesia melalui forum diskusi, agar dapat saling berbagi tentang perkembangan bisnis para peserta.
Dalam event ini, turut hadir tiga tokoh Business Expert di Indonesia, yakni Direktur PT. Global Dinamika Teknologi Yoast Arnest, CEO eGrad Budi Arlati, dan Business Advisor Irzan Pulungan.
Bersama dengan para presenter lainnya, Dwi bersama-sama memaparkan prospek bisnis makanan yang menguntungkan dan peran serta kontribusi merekam, dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi pada sektor bisnis makanan.
Selain itu, mereka juga berdiskusi mengenai tips dan trik membangun usaha makanan yang kreatif dan kekinian.
Mohamad Trio Febriyantoro, Koordinator Kepala Jaya Launch Pad UPJ mengatakan Dwi Nur Faroza telah membuktikan meskipun masih berstatus mahasiswa, mampu menjadi seorang entrepreneur yang mengedepankan jiwa kemandirian, memiliki semangat juang yang tinggi, dan memiliki passion wirausaha.
"Saya merasa bangga atas terpilihnya saudari Dwi Nur Faroza. Semoga ini bisa memacu mahasiswa/mahasiswi untuk menjadi seorang wirausaha," ujarnya.
Saat ini unit JLP memiliki program kerja prioritas yang secara berkesinambungan dilakukan, guna menjaring sebanyak-banyak mahasiswa yang berminat menjadi wirausaha.
Kemudian para peserta program JLP akan dipandu untuk merintis bisnis mulai dari nol. Secara garis besar terdapat dua program bisnis inklubator yang digarap, yaitu program inkubator bisnis khusus bagi mahasiswa yang belum mempunyai bisnis. Lalu accelerator bisnis, diperuntukan bagi mahasiswa yang sudah memiliki bisnis.
JLP memiliki serangkaian kegiatan seperti mengadakan kompetisi perencanaan bisnis (business plan), program pendampingan bisnis mahasiswa mulai dari ide awal hingga peluncuran bisnis, pelatihan bisnis, dan pameran hasil produk wirausaha mahasiswa/mahasiswi seluruh program studi UPJ.
"Kami juga senantiasa memberikan akses seperti Dwi Nur Faroza agar para peserta JLP nantinya dapat mempresentasikan usaha bisnis di depan para ekspertis dan investor. Jadi bisnis mereka semakin berkembang,'' tutup Trio.