TANGERANG-Pasca mogok produksi selama tiga hari, akhirnya pengrajin tempe di Tangerang kembali memproduksi, Jumat (13/9).
"Ya, kami kembali memproduksi," ujar Johari, pengrajin tempe Kelurahan Mekarbakti, Kecamatan Panongan yang menjadi panggalan tempat memproduksi tempe.
Menurut Johari, mogok massal yang dilakukan pihaknya seperti tidak ada hasilnya. "Sebab, kedelai masih saja mahal," katanya.
Sehingga, dirinya beserta perajin lainnya memutar otak. "Ukuran tempe diperkecil dan harganya dinaikkan dari Rp500 sampai Rp1000,"terangnya.
Pantauan di lokasi pengrajin tempe ukuran tempe memang tidak seperti biasanya, akan tetapi mengalami pengecilan dan penyusutan timbangan.
"Kalau sebelumnya sepotong tempe dengan timbangan 1 Kg dijual dengan harga Rp12.000, saat ini Rp12.000 hanya 8 ons," terang Kohar, pengrajin tempe di Desa Cikupa.