Rabu, 27 November 2024

Asyiknya Berburu Jajanan Ramadhan

( / )

TANGERANGNEWS-Berburu jajanan pasar, seperti aneka kue dan kolak saat ramadhan atau yang akrab disebut takjil, memang mendatangkan keasyikan tersendiri. Selain rasa, keaneka ragam kue yang diburu juga diyakini dapat memicu fantasi tersendiri bagi pemburunya. Maklum, karena lazimnya sang pemburu akan beraksi pada saat perut dalam kondisi lapar berat karena tengah menjalankan ibadah puasa. Di Tangerang, salah satu lokasi berburu jajanan pasar ramadhan yang bisa dijadikan referensi adalah lapangan Bumi Kelapa Dua, di Kompleks Perumahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Diatas lahan seluas lebih kurang 400 meter persegi itu, berkumpul sedikitnya 50 pedagang jajanan pasar dadakan, yang hanya akan muncul ketika bulan ramadhan saja. Meski waktu efektif berdagang cukup singkat, antara pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, namun masing-masing pedagang mengaku mampu meraup untung minimal hingga Rp. 100 ribu per harinya. Maklum saja, karena setiap sore diperkirakan pembeli yang datang ke lokasi itu bisa mencapai hingga 500 orang. “Sudah beberapa tahun terakhir saya selalu rutin membantu istri berjualan takjil saat ramadhan di lapangan Bumi Kelapa Dua ini. Hasilnya cukup lumayan. Itung-itung bisa buat tambah-tambah beli baji lebaran anak,” Amry, tukang ojek yang juga nyambi berdagang takjil ramadhan. Dari pengamatan SH, aneka takjil yang disajikan pedagang di lapangan Bumi Kelapa dua cukup beragam. Mulai dari aneka kue kering dan kue basah, seperti lapis legit, dadar gulung, lemper, risol, pastel, bakwan, talam lapis, cucur, bolu kukus, lumpia hingga apem. Selain itu, juga tersaji aneka jajanan berkuah, seperti, kolak, ketan hitam, kacang hijau, bubur sumsum, serabi hingga bubur mutiara. Bahkan bagi yang tak sempat masak, ada juga pedagang yang menyiapkan aneka lauk pauk siap saji. Namun dari sekian banyak jajanan yang tersaji, ada satu jajanan yang cukup menarik perhatian karena banyak diminati oleh pembeli. Jajanan dimaksud adalah jenis kue berkuah yang akrab disebut jongkong. Bahkan jongkong yang dijual oleh Arum Sari itu, disebut-sebut mampu mengalahkan kepopuleran kolak, selaku jajanan kue berkuah khas ramadhan. “Setiap hari, paling sedikit saya bisa menjual sampai 50 puluh bungkus jongkong. Namun kalau nasib lagi baik, bisa sampai 100 bungkus jongkong terjual. Entah kenapa, jongkong buatan emak ini paling banyak diminati pembeli, ketimbang jajanan lain yang saya jual,” kata Arum Sari lagi. Ditanya tentang resep khusus dari jongkong buatan ibunya tersebut, gadis belia yang mengaku masih duduk di bangku kelas II salah satu SMU Negri di Tangerang ini mengaku semuanya biasa saja. Terbuat dari tepung beras, gula pasir, santan dengan bubuhan daun pandan sebagai pewangi. “Saya sangat tahu resep kue jongkong buatan emak. Baik bahan maupun cara pembuatannya sama saja seperti jongkong-jongkong lainnya. Mungkin karena hanya saya yang menjual jongkong disini, atau mungkin karena emak tidak pernah lupa membaca bismillah saat membuatnya, sampai-sampai jongkong ini sangat diminati pembeli,” kata Arum sambil tersenyum polos. Macet Total Sebagai dampak dari keberadaan pasar kaget jajanan ramadhan di lapangan Bumi Kelapa Dua, kini dipastikan setiap sore arus lalu lintas disepanjang Jalan Raya Kelapa Dua yang menghubungkan kawasan Lippo Karawaci dengan Gading Serpong menjadi macet total. Selain banyaknya jumlah pembeli ke pasar kaget tersebut, minimnya lahan parkir menjadi penyebab utama terjadinya kemacetan. “Penyebab kemacetan disini karena minimnya lahan parkir. Para tukang parkir liar dengan seenaknya memanfaatkan bahu jalan sebagai lahan parkir. Alhasil, yang terjadi adalah kemacetan,” kata Andri, salah seorang pengendara mobil yang rutin melintasi ruas jalan tersebut. Kedepan, Andri berharap pihak Kelurahan maupun Kecamatan setempat bisa mencari cara guna menghindari terjadinya kemacetan di ruas jalan tersebut, khususnya pada jam-jam pulang kerja. Karena bila tidak, diprediksi kondisi itu akan mengganggu hak-hak warga lainnya selaku pengguna jalan. “Kondisi ini selalu rutin terjadi setiap bulan ramadhan. Namun entah kenapa pihak Kelurahan maupun Kecamatan tidak mengambil langkah-langkah antisipasi. Padahal, lokasi lapangan Bumi Kelapa Dua yang dijadikan sebagai pasar kaget ramadhan itu berada persis di depan kantor Kecamatan Kelapa Dua,” kata Andri.(Roedy PG)
Tags