TANGERANGNEWS.com-Petugas Polsek Sepatan masih memburu pria berinisial TT yang diduga bos besar penimbunan solar bersubsidi dari tersangka kelas teri AU dan KJ.
"Dari hasil pengembangan penangkapan AU dan KJ, solar ini akan dikirim ke daerah Neglasari dengan penerima TT. Namun setelah kita lakukan pengecekan ternyata alamat yang ditujukan hanyalah sebuah lahan kosong. Diduga pelaku sudah kabur," kata Kapolsek Sepatan Hidayat Iwan, Senin (26/8).
Kapolsek menambahkan, kedua tersangka mendapat perintah untuk membeli dan membawa solar bersubsidi itu kepada TT. Mobil truk yang telah dimodifikaai untuk menimbun solar juga didapatkan dari otak komplotan tersebut.
#GOOGLE_ADS#
"Kedua tersangka hanya menerima truk dalam bentuk yang sudah modifikasi. Dibuat di mana juga mereka tidak tahu," jelasnya.
Terkait identitas TT sendiri, Hidayat mengaku masih belum jelas. Pihaknya masih memeriksa kedua pelaku untuk mendapatkan informasi bos mereka.
"Belum teridentifikasi, pekerjaan atau layar belakangnya. Semua baru jelas kalau pelaku sudah tertangkap," pungkasnya.
Seperti diketahui Polsek Sepatan menangkap AU dan KJ saat melakukan operasi Cipta Kondisi, Jumat (22/8), pukul 21.30 WIB. Petugas mencurigai truk Mitsubishi warna kuning dengan nopol B-9784-SK sedang mengisi solar di SPBU Jalan Raya Kutabumi, Kampung Teriti, Desa Karet Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
Saat dilakukan pemeriksaan, di dalam truk tersebut terdapat tangki yang berisi solar sebanyak 1400 liter. Mereka pun tidak memiliki STNK dan surat izin mengangkut BBM bersubsidi.
Modus yang digunakan kedua tersangka ini adalah dengan cara membeli solar bersubsidi ditiap SPBU yang ada di wilayah Tangerang. Penimbunan dilakukan dengan menggunakan truk pick up yang sudah dimodifikasi khusus.
"Sebenarnya itu mobil truk bak terbuka, tapi di dalamnya ada tangki untuk menampung solar," katanya, Selasa (26/8).
Untuk memindahkan solar tersebut, kata Hidayat, pelaku menggunakan mesin pompa penyedot. Solar yang awalnya berada di tangki bahan bakar truk langsung tertarik ke tangki penampungan.
"Kapasitas yang digunakan di dalam tangki yang disediakan dalam truk mencapai 2500 liter. Agar mereka tidak ditolak pegawai SPBU, mereka mengisi solar paling banyak 50 liter saja. Setelah keluar dari SPBU, dalam perjalanan mereka memindahkan solar tersebut, tinggal memencet tombol saklar mesin pompa yang berada di dashboard mobil," katanya.