Senin, 25 November 2024

Masih dibawah Umur, Pemeriksaan AFP Akan didampingi Psikolog Anak

Korban Guru yang dibacok secara membabi buta.(Dira Derby / Tangerangnews)


TANGERANG-Pihak Polresta Tangerang memastikan akan mempersiapkan pendamping psikologi dalam upaya melakukan pemeriksaan terhadap AFP, seorang murid di SMK Darussalam, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang yang membacok dua ibu gurunya di rumah yayasan sekolah saat ditangkap langsung mengakui seluruh perbuatannya.

“Tentu kita berharap bisa mendatangkan atau pendampingan untuk psikologi dan pakar anak. Ini supaya proses pemeriksaan bisa berjalan lancar," kata Irman Sugema, Kapolresta Tangerang.

Pihaknya, kata dia, belum mengatahui apakah AFP menderita kelainan jiwa atau tidak. Sebab,  hingga kini AFP masih diamankan di Mapolsektro Panongan.

"Barang bukti yang kami amankan hanya sebilah golok dapur yang digunakan pelaku," kaya Irman.

Dengan usia AFP yang masih di bawah umur, pemeriksaan akan melibatkan personel Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Tangerang.

Sedangkan, masa depan sekolah AFP akan musnah karena pihak sekolah telah membuat keputusan akan mengeluarkan AFP dari sekolah itu.

 "Kalau dari kejadian subuh tadi, tersangka otomatis dikeluarkan dari sekolah, karena telah melakukan pelanggaran berat," kata Kepala Sekolah SMK Darussalam Nari Ansori, Rabu (7/10)

Dia menceritakan, bahwa orangtuanya AFP telah datang ke sekolah sambil nangis langsung menyerahkan AFP ke polisi yang ada di sekolah.  “Polisi kan sempat (sekolah) ke sini juga meriksa TKP. Tapi saya enggak sempat tanya apa penyebabnya dia melakukan itu,”terangnya.

Tags Pembunuhan di Tangerang