Jumat, 22 November 2024

Kapolresta Tangerang Ajak Warga Lawan Hoax

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri dikantornya mengajak sejumlah warga dalam memilih berita yang beredar agar tidak mudah terprovokasi dalam setiap berita agar diketahui validitasnya. Jumat (24/3/2017).(@TangerangNews.com 2017 / Mohamad Romli)

TANGERANGNEWS.com-Warga Tangerang diajak cerdas dalam memilih berita yang beredar agar tidak mudah terprovokasi, terlebih oleh berita bohong atau hoax.

#GOOGLE_ADS#

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri mengajak warga untuk melakukan kroscek setiap berita agar diketahui validitasnya.

"Warga diimbau melakukan konfirmasi atau tabayun. Caranya bisa dengan menghubungi kepolisian atau tokoh agama seperti MUI (Majelis Ulama Indonesia),” kata Asep kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (24/3/2017) lalu.

Fenomena maraknya hoax di media sosial dikatakan Asep membuat warga yang belum tentu bersalah akhirnya menjadi korban. 

Asep memberikan contoh, ada warga yang dihakimi massa sampai meninggal gara-gara dicurigai sebagai penculik. Kecurigaan warga, kata Asep, dipicu kabar hoax yang beredar di media sosial. Padahal, lanjutnya, informasi itu adalah informasi bohong atau hoax.

Beberapa kericuhan yang dipicu oleh berita hoax juga menurut terjadi akibat ketidakdewasaan warga dalam menggunakan media sosial.

Asep mengatakan,kejadian tawuran warga yang terjadi di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tawuran terjadi akibat ada salah satu warga yang diduga mengunggah video provokatif ke laman You Tube. Meski video yang diunggah bukan hoax, lanjut Asep, namun konten itu adalah konten negatif.

“Konten semacam itu yang berisi ujaran kebencian, provokasi, atau hal negatif lainnya ada ancaman pidananya. Kita ini kan punya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Warga harus tahu soal Undang-undang itu,” ujarnya.

Asep memaparkan, konten hoax yang paling berbahaya adalah konten yang bersinggungan dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Isu itu, kata Asep, sangat sensitif sehingga kerap dimanfaatkan oknum tertentu untuk menyulut kekacauan. Untuk itulah Asep kembali menegaskan bahwa warga harus bijak dalam mencerna informasi sekaligus dewasa dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.

 

Tags Kabupaten Tangerang Polisi Tangerang Zaki Iskandar