TANGERANGNEWS-Pembangunan mega proyek PLTU 3 Banten di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang terus dikebut. Hingga saat ini pembangunannya telah mencapai 60%.
Percepatan pembangunan itu dilakukan agar persoalan krisis listrik yang terjadi saat ini serta adanya keterlambatan penyelesaian proyek pascaaksi kerusahan warga pada pertengahan tahun 2008 lalu, menjadi dasar PT PLN untuk mempercepat pembangunan.
General Manager PT PLN (Persero) Pembangkitan PLTU 3 Banten, Soelijanto Hary Poerwono mengatakan, bentuk percepatan pembangunan mega proyek itu ditandai dengan dimulainya speed program, penambahan peralatan dan tenaga kerja yang ada, baik asing maupun lokal.
“Hingga kini, total pengerjaan proyek, mulai dari kontruksi dan non kontruksi sudah mencapai 60 %. Merujuk target, seharusnya mega proyek itu sudah rampung pada pertengahan 2010 mendatang.Namun karena terjadi kerusuhan beberapa waktu lalu menyebabkan terlambat hingga setahun,” ujarnya, siang ini.
Padahal, kata dia, terjadwal pembangkit listrik unit 1 dijadwalkan rampung pada April 2010, unit 2 Juni 2010 dan unit 3 Agustus 2010. Kini ditargetkan, keseluruhan pembangunan, mulai dari pembangkit listrik unit 1, 2 dan 3 akan rampung dan dapat beroperasi pada pertengahan 2011 mendatang.
Project Coordinator PLTU 3 Banten, Rusdy Johan menyatakan, mega proyek PLTU 3 Banten berdiri diatas lahan tidak kurang dari 22 hektar milik PT PLN dan Perhutani itu dikerjakan oleh kontraktor Konsorsium Dongfang Electric Coorporation dan PT Dalle Energy.
“Mega proyek ini memiliki kapasitas tenaga listrik 3 x 315 MW. Sedangkan operasionalnya menggunakan batu bara kalori rendah. Dalam setahun, diperkirakan operasional PLTU 3 Banten ini akan membutuhkan hingga 4.273 juta ton batu bara,” katanya.
Sedangkan produksi listrik yang dihasilkan PLTU 3 Banten, lanjut Rusdy, dalam setahun diperkirakan mencapai 13.797.000 MWh dan akan langsung dihubungkan dengan jaringan listrik Jawa-Bali melalui dua gardu, masing-masing gardu (G1) Teluk Naga dan gardu (G1) New Tangerang.(hut)
Tags