TANGERANGNEWS-Eretan atau perahu seret dengan tali yang menghubungkan
antara kampung, di kampung Kelor, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang dengan kampung Selapajang, Kota Tangerang terbawa arus. Akibat peristiwa itu, dua karyawati tenggelam terseret arus sungai Cisadane, pagi ini.
Kedua wanita itu adalah Maya,19, dan Umi,35, karyawati disebuah perusahaan yang bermaksud untuk berangkat kerja. Seorang saksi mata di lokasi kejadian bernama Tabir warga Selapajang Jaya RT06/03, Kota Tangerang mengatakan, peristiwa itu bermula saat hujan deras sekitar pukul 07.00 WIB yang mengguyur daerah tersebut.
Keduanya korban itu adalah warga kampung Kelor, Sepatan, Kabupaten Tangerang berencana menuju Kampung Selapajang, Kota Tangerang. Eretan yang juga membawa 12 sepeda motor milik penumpang lainnya itu, begitu mau sampai ditepian tiba-tiba terseret arus air Cisadane. “Karena ada arus itu, salah satu sepeda motor penumpang eretan terjatuh menimpa dua orang wanita dan satu orang petugas eretan hingga tercebur ke sungai.
Tetapi, tukang eretan itu bisa berenang, sedangkan dua wanita itu tidak bisa, ” ujarnya. Eretan itu, kata Tabir, terdiri dari dua perahu yang dijadikan satu. Hingga, sore ini, kedua wanita itu masih dicari petugas SAR Kota Tangerang. Sedangkan eretan itu bisa tetap sampai ke tepian bersama dengan penumpang dan sepeda motor penumpang lainnya.
Jumlah Penumpang Overload
Kapolsek Sepatan AKP Tamat S mengatakan, saat terjadi hujan deras, gelombang arus sungai Cisadane membuat dua orang pengemudi perahu tidak kuat memegang besi tali yang digeret. Perahu itu kemudian terbawa air dan membuat 25 penumpang ketakutan..
Tamat menduga kejadian itu selain disebabkan arus sungai juga akibat kapasitas penumpang yang overload.”Kami dibantu SAR sedang mencari kedua wanita tersebut dengan perahu boat,” katanya. Dirinya mengatakan, jumlah penumpang kedua eretan itu sebanyak 25 orang, sedangkan jumlah sepeda motor sebanyak 15 unit.
.
Kasat Linmas Pemerintah Kota Tangerang Gufron Kofeli mengatakan, hingga pukul 15.30 WIB empat satuan tim dari Basarnas, Tagana, Damkar dan Linmas telah diterjunkan ke lokasi. Tiga perahu karet telah menyusuri lokasi sungai hingga di ke Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang.
”Tim SAR masih melakukan pencairan hingga pukul 17.00 WIB ini tetapi dua perempuan itu belum ditemukan. Rabu pagi hingga seminggu kedepan terus dilakukan penyisiran,”ungkapnya.
Gufron menyatakan, derasnya hujan menyebabkan naiknya air sungai setinggi 1 meter dari normalnya. Lurah Selapajang Ishak mengatakan, warga dua kampung tersebut sudah lama mengunakan eretan sebagai transportasi menyeberang sungai Cisadane. Sekali mengunakan eretan warga mengeluarkan biaya Rp1000.“ Ini pertama kali terjadi,” tuturnya.(dira/rangga)
Tags