TANGERANGNEWS.com-Perkumpulan Masyarakat untuk Demokrasi (Perekat Demokrasi), Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (FOPKIA) Kabupaten Tangerang, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang dan Forum Belajar Sehat Gemilang menggelar pelatihan menulis untuk puluhan pegiat sosial dan demokrasi, Kamis, 8 September 2022.
Kegiatan untuk membekali keterampilan menulis para pegiat tersebut berlangsung di Sekretariat PWI Kabupaten Tangerang.
Ketua FOPKIA Kabupaten Tangerang Muhamad Arif dalam sambutannya mengatakan, di era digital saat ini, para pegiat sangat membutuhkan keterampilan menulis untuk menunjang aktivitas mereka.
"Kemampuan menulis sangat penting untuk menyampaikan gagasan kepada publik melalui berbagai medium yang ada saat ini," ungkapnya.
Terlebih, kata dia, di era digital ini, berbagai platform media sosial bisa digunakan sebagai sarana untuk menyebarluaskan pengetahuan hingga menjadi medium advokasi.
"Karenanya, pegiat harus mengisi ruang tersebut dan memanfaatkannya semaksimal mungkin," imbuhnya.
Dia mengingatkan kepada peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan serius, karena momen ini peluang untuk mereguk pengetahuan sekaligus keterampilan dari para narasumber yang kompeten.
"Kami sangat berterimakasih atas kolaborasi dari PWI Kabupaten Tangerang dan Perekat Demokrasi. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus kita lakukan bersama-sama," katanya.
Wakil Ketua PWI Kabupaten Tangerang Ahmad Sarifudin menyambut baik terselenggaranya kegiatan pelatihan ini.
Selain menunaikan kewajiban mengedukasi warga, PWI Kabupaten Tangerang melalui kegiatan ini juga melakukan regenerasi agar lahir penulis-penulis muda yang akan berkarya untuk turut mencerdaskan masyarakat.
"Jurnalisme warga memiliki peranan yang sangat penting, karena menjadi ruang aktualisasi warga dalam menyampaikan informasi dan gagasan," katanya.
#GOOGLE_ADS#
Sehingga, dia menekankan, melalui pelatihan ini, peserta dapat mendalami keterampilan seputar kaidah serta teknik menulis. Selain itu, Sarifudin juga menekankan soal etika dan aspek hukum yang bisa muncul dari sebuah karya jurnalistik.
"Apalagi saat ini ada Undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Banyak hal yang harus diperhatikan agar karya tulis atau karya jurnalistik kita tidak menabrak aturan-aturan hukum. Selain itu, perlu diperhatikan dan dipahami juga soal etika jurnalistik dan Undang-undang pers," terangnya.
Sarifudin berharap, melalui kegiatan tersebut, pegiat di Kabupaten Tangerang menjadi aktor-aktor demokrasi yang berperan aktif mencerdaskan masyarakat melalui karya tulis.
"Kami akan selalu mendukung kawan-kawan, mari kita berkarya bersama-sama untuk menjadi penerang dan penggugah demi mendorong serta mewujudkan Kabupaten Tangerang menjadi lebih baik," pungkasnya.
Kegiatan itu menghadirkan tiga narasumber, yakni Subandi Musbah, Direktur Visi Nusantara yang menyampaikan materi teknik menulis opini, Mohamad Romli, Sekretaris PWI Kabupaten Tangerang yang menyampaikan materi teknik menulis berita, dan Dziki Oktomauliyadi, fotografer di Harian Banten Pos dengan materi teknik fotografi.