TANGERANGNEWS.com-Para pelanggan air bersih PT Aetra Air Tangerang mengeluhkan air yang kerap tidak mengalir selama tiga bulan terakhir.
Hal itu tak hanya menganggu aktivitas masyarakat, tapi juga merugikan sejumlah usaha yang memanfaatkan air Aetra.
Gangguan aliran air itu dirasakan pelanggan di Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja dan Desa Jayanti, Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang.
Atas adanya keluhan tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang memfasilitasi warga untuk bertemu dengan direksi PT Aetra Air Tangerang guna menyelesaikan masalah itu, pada Selasa 4 April 2023.
Rohmat pengusaha laundry asal Desa Cangkudu mengatakan, pihaknya telah merugi akibat tidak mengalirnya air Aetra. Padahal ia telah membayar biaya lebih.
"Kami sangat mengeluh dengan terjadinya seperti ini. Apalagi sudah bayar lebih tapi tidak ada air. Kita juga sebagai pengusaha di komplain sama konsumen kita sendiri," ucap Rohmat di Ruang Sinergi Bappeda Kabupaten Tangerang.
Rohmat menyebut gangguan penyaluran itu sangat merugikan dirinya selaku pelaku usaha kecil di bidang pencucian baju. Pasalnya, usahanya sangat bergantung pada air untuk beroperasi.
"Kalau air yang mengalirnya kecil, bahkan suka mati. Maka hasil cucian baju akan menjadi tidak bagus,” katanya.
Presiden Direktur PT Aetra Air Tangerang Muhammad Fauzan menyatakan, tidak normalnya air yang mengalir terhadap pelanggan yang ada di Kecamatan Balaraja dan Jayanti merupakan faktor teknis.
Menurutnya telah terjadi kebocoran pipa yang berada di Jalan Raya Serang, Cikupa. Ditambah dengan kondisi debit air yang ada di Sungai Cisadane sedang berkurang, yang mengakibatkan distribusi air ke wilayah itu menjadi tersendat.
"Kami telah melakukan perbaikan kebocoran pipa yang ada di Cikupa, dan mudah-mudahan setelah lebaran distribusi air akan kembali normal ke wilayah Kecamatan Balaraja dan Jayanti," katanya.