Senin, 21 April 2025

Gizi Buruk Landa Kabupaten Tangerang

Para korban gizi buruk di Kabupaten Tangerang.(tangerangnews / dira)


TANGERANG
-Balita penderita gizi buruk di wilayah Kabupaten Tangerang masih sangat tinggi. Ini bisa dilihat dari jumlah penderita di tiap kecamatan yang mencapai ratusan bayi, sementara Kabupaten Tangerang memiliki 29 kecamatan.

Seperti di Kecamatan Teluk Naga dan Kosambi saja, terdapat sekitar 300 balita penderita gizi buruk. "Kami akui untuk daerah pinggiran seperti Teluk Naga ini memang masih banyak balita yang menderita gizi buruk. Karena itu adanya bantuan dari siapapun sangat kami harapkan," ucap Mulyadi, Camat Teluk Naga, saat acara penyerahan bantuan nutrisi dari PT Angkasa Pura II saat ditemui. .

Menurut Mulyadi, tingginya angka balita gizi buruk karena faktor ekonomi warga setempat yang masih rendah. "Karena itu kami terus berupaya meningkatkan taraf ekonomi mereka melalui pembukaan kawasan industri," tandasnya.

Pada kesempatan itu, manajemen PT AP II menyerahkan 900 paket nutrisi untuk 300 balita penderita gizi buruk selama tiga bulan. Menurut Direktur Keuangan PT AP II, Laurensius Manurung, upaya ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat atau bina lingkungan yang rutin dilakukan perseroan.

"Kami merasa ada kewajiban untuk membantu warga sekitar. Karena kami sadar, lingkungan sekitar Bandara Soekarno - Hatta masih memerlukan bantuan," ucapnya.

Menurut Laurensius, sejak 2002 hingga 2010, PT AP II telah menyalurkan bantuan untuk program bina lingkungan di wilayah Provinsi Banten, termasuk Kota dan Kabupaten Tangerang, sebesar Rp 14,2 miliar dari total Rp 46,3 miliar.

Selain itu kata Laurensius, sejak 1991 hingga 2010, PT AP II, juga telah menyalurkan program kemitraan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat kepada pelaku UMKM sebesar Rp 185,6 miliar (13.071 mitra binaan). Sebanyak 3.045 mitra binaan, dengan nilai Rp 33,4 miliar di antaranya berada di Kota dan Kabupaten Tangerang.

Rahayu ,45, seorang ibu yang menerima bantuan nutrisi, mengaku senang atas bantuan itu. "Selama ini memang ada bantuan juga dari puskesmas dua kardus susu untuk tiap bulan," ucapnya yang memiliki seorang anak penderita gizi buruk.

Menurut Rahayu, anaknya Arif Wibawa ,5, hanya memiliki bobot 9,5 kg, jauh di bawah batas normal. "Suami saya menganggur mas. Yang cari duit ya saya, kerja di pabrik. Gajinya Rp 200.000/minggu. Jadi makan seadanya," ucapnya yang memiliki lima orang anak.(DRA)

Tags