Jumat, 18 Oktober 2024

Kepadatan Jalan Arteri Bitung Tangerang Bakal Stuck Tahun 2036, Simpang Susun Mendesak Dibangun

Diskusi terkait Dukungan Infrastruktur Kawasan Hunian di Koridor Barat Jakarta yang digelar Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) bersama Paramount Land, di Atria Hotel Gading Serpong, Kamis 20 Juni 2024.(@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Kepadatan lalu lintas (lalin) di jalan Arteri Bitung di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang semakin meningkat tiap tahunnya.

Hal ini kerap mengakibatkan kemacetan lalin baik kendaraan yang hendak ke arah Cikupa, Curug, Jatiuwung. Maupun yang hendak keluar masuk Tol Jakarta-Tangerang melalui Pintu Tol Bitung.

Jika tidak diatasi, diprediksi kepadatan lalin jalan Arteri Bitung akan stuck di tahun 2036.

Hal itu dikatakan Bayu Nurbaya, Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT Jasamarga Related Business (JMRB), dalam diskusi terkait Dukungan Infrastruktur Kawasan Hunian di Koridor Barat Jakarta yang digelar Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) bersama Paramount Land, di Atria Hotel Gading Serpong, Kamis 20 Juni 2024.

Menurutnya, saat ini jumlah kendaraan yang melintasi tol Jakarta-Tangerang mencapai 170-180 ribu per hari. Sedangkan jumlah kendaraan berdasarkan transaksi di Gerbang Tol Bitung, sebesar 19 ribu di Bitung 1 dan 20 ribu di Bitung 2 per hari.

"Kapasitas jalan Arteri Bitung memang sudah sangat berat, sudah pasti menyebabkan kemacetan, diprediksi hanya bisa menampung kendaraan sampai tahun 2036, selanjutnya pasti stuck," ungkapnya.

Untuk mengantsipasi hal tersebut, pihaknya menjalin kerjasama dengan Paramount Land untuk melakukan pembangunan dan modifikasi terhadap simpang susun (interchange) Bitung yang mendesak untuk dilakukan. Apalagi, ketersediaan lahan di sekitar tol terbatas.

"Kami mengantisipasi kenaikan kepadatan lalu lintas yang bertambah 1-2 persen setiap tahunnya di Arteri Bitung dan juga pertumbuhan pengembangan kawasan. Dengan simpang susun ini, bisa mengurangi kepadatan di jalan arteri sekitar 10 persen, dan aman sampai tahun 2050," terangnya.

Bayu menambahkan, pembangunan simpang susun membutuhkan waktu 2 tahun, sehingga ditargetkan rampung pada 2025. Setelah itu akan dilakukan uji kelayakan oleh Kementerian PUPR sebelum nanti resmi dioperasionalkan.

"Simpang susun ini nantinya akan terhubung dengan akses langsung ke jalan tol Jakarta Tangerang dan terhubung dengan kawasan Paramount Petals," kata Bayu.

M Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land menjelaskan pihaknya berkomitmen tinggi dalam mengembangkan kota mandiri Paramount Petals secara tepat waktu sesuai komitmen awal.

"Salah satunya berinvestasi untuk membangun akses tol langsung (direct access toll) menuju jalan Tol Jakarta-Merak. Pembangunan akses tol langsung akan dimulai pada Juli mendatang dan ditargetkan selesai pada tahun 2025," terangnya.

Dijelaskan Nawawi, Paramount Land telah mendapat izin pembangunan modifikasi akses masuk dan keluar Gerbang Tol Bitung (Tol Jakarta-Merak) di KM 25,5 yang diterbitkan Kementerian PUPR akhir Januari 2024.

Izin prinsip gerbang tol baru menuju Paramount Petals sudah keluar dan ditandatangani Kementerian PUPR melalui Dirjen Binamarga. Izinnya untuk modifikasi exit dan entrance Gerbang Tol Bitung. 

Panjang Boulevard dari exit tol yang dibangun ini sekitar 5,5 KM yang akan membentang di Kota Paramount Petals dari sisi utara ke selatan.

Pembangunan itu dilanjutkan dengan rencana flyover atau jembatan layang sepanjang 100 meter, untuk menghubungkan kota mandiri Paramount Petals yang terbelah jalur tol.

"Melalui akses tol langsung menuju Tol Jakarta-Merak, Paramount Petals akan terhubung ke berbagai destinasi lainnya, seperti Bandara Soekarno-Hatta, pelabuhan Merak, Jakarta, tol JORR, dan tol Serbaraja (Balaraja-Serpong),” tambahnya.

 

Tags Lalu Lintas Tangerang Paramount Land Paramount Petals Tol Tangerang Tol Tangerang-Jakarta Underpass Bitung Tangerang