TANGERANG-Ibunda Angga Saputra (5), yakni Sri Mulyati telah diketahui keberadaannya. Namun, sayang polisi menemukannya telah menjadi mayat. Hal itu dikatakan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Kabupaten Tangerang, Kompol Shinto Silitonga saat dihubungi Sabtu (19/11/2011) siang. “Iya benar sudah ditemukan, saat ditemukan telah menjadi mayat,” ujar Shinto.
Menurut Shinto, Sri Mulyati ditemukan tewas di tol Tangerang-Jakarta, persisnya di daerah Bitung, Kabupaten Tangerang. “Tepatnya di Km 24.700, ditemukan pada hari dimana Angga dibunuh. Menurut anggota PJR Bitung ditemukan pada hari itu, pokoknya selang dua jam setelah Angga kita temukan telah di bunuh di rumahnya. Jadi hanya selang 2 jam,” terang Shinto.
Ditanya kemungkinan Sri Mulyati bunuh diri atau sengaja ditabrak, Shinto menjawab, pihaknya tidak dapat memastikan kemungkinan itu. “Kami tidak mau berasumsi. Kami juga belum memastikan siapa pembunuh Angga, jadi belum tentu juga Sri Mulyati (ibunya) yang bunuh,” katanya.
Apakah kasus ini akan semakin tertutup dengan kematian Sri Mulyati, Shinto mengaku optimis bisa mengungkap pelakunya dan motif pembunuhan terhadap Angga. “Saya tetap yakin bisa mengungkap. Tunggu waktunya saja,” katanya.
Sebelumnya, Kapolres Kabupaten Tangerang, Kombes Pol Bambang Priyo Andogo mengatakan, Sri Mulyanti adalah kunci menguak tabir kasus pembunuhan Angga Saputra.
Menurut Bambang, sampai saat ini pihaknya sudah memeriksa tiga orang saksi yakni Sunardi, Sartono (kakak ipar), dan Yuli (kakak kandung Sri Mulyanti). "Dari semua keterangan yang ada, Sri Mulyanti menghilang pasca kejadian pembunuhan itu," ujarnya.
Mengenai motivasi pembunuhan itu, Bambang belum bisa dipastikan. Namun berdasarkan analisa, pembunuhan itu dilatarbelakangi oleh masalah keluarga. "Kabarnya suami sering mengirim uang ke kampung dalam jumlah banyak. Sementara uang untuk istri sedikit. Sebab Angga selama ini diurus oleh neneknya di Sragen, Jawa Tengah," ucapnya.
Hal itu dibenarkan oleh Ika, 64, Ibu Sri Mulyanti. Selama ini anaknya ternyata meminta agar Angga tinggal bersama kedua orang tuanya di Curug, Kabupaten Tangerang. Sementara Sunardi justru lebih mempercayakan pengurusan anaknya itu kepada ibunya, Tugiyem, di kampung halamannya, Sragen. "Angga datang ke sini hanya untuk liburan. Biasanya dijemput dan diantar oleh ayahnya," ucap Ika.
(DRA)
Tags