Selasa, 26 November 2024

75 Anak di Desa Pangadegan Kena Gizi Buruk

( / )

TANGERANGNEWS-Sebanyak 60- 75 anak di Desa Pangadegan, Kampung Bugel, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang waspada akan gizi buruk. Salah seorang relawan dari Care For Humanaity (CFH) Aan Sahana mengatakan, di wilayah tersebut terdapat beberapa daerah yang rawan gizi buruk. Karena kurangnya petugas kesehatan yang menjadi kendala program pos pelayanan terpadu untuk menanggulangi gizi buruk. “Yang terbanyak di Desa Pangadegan,” katanya, hari ini kepada TANGERANGNEWS. Menurut Aan Sahana, jumlah ini tergolong rawan dan bisa masuk kategori garis merah atau menjadi gizi buruk jika tak segera dirangsang dengan makanan tambahan. Makanan tambahan pendamping air susu ibu digunakan untuk mengembalikan berat badan balita sampai mencapai berat badan idea. “Sebagian besar balita rawan gizi buruk merupakan anak usia 3 hingga7 Tahun dan merupakan usia rawan yang harus diperhatikan,” tambahnya. Sementara itu, dua balita yang mengalami gizi buruk di desa tersebut, yakni Ade Yusuf, 3, anak dari pasangan Suhata dan Halimah, buruh tani dan Rahmawati, 3, anak dari Salim yang bekerja sebagai buruh tani. Di usia yang masih balita ini, berat badan Ade yusuf hanya mencapai 8 kilogram. Kondisi yang sama dialami oleh Rahmawati yang memiliki berat 3,5 kilogram. Halimah, warga RT 01/6, Desa Pangadegan, Kampung Bugel, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, mengatakan, kondisi anaknya selama hampir 2 bulan terus memburuk hingga berat badannya turun. Dirinya mengininkan agar anaknya dibawa ke dokter, namun karena ekonomi keluarga yang serba kekurangan, maka anaknya hanya dibawa berobat ke bidan setempat. “Saya ingin anak saya cepat sembuh seperti anak-anak lain,” ungkapnya.(Dedi)
Tags