Reporter : Ganang
TANGERANG - Ratusan sopir angkot 06 jurusan Tigaraksa-Cimone melakukan aksi sweeping bus karyawan dan angkot bodong atau omprengan, Rabu (5/9). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekesalannya, karena dengan beroperasinya bus angkutan karyawan, dan angkot bodong tersebut telah mengurangi pendapatan mereka.
Pantauan di lokasi, ratusan sopir ini menggelar aksi mogok dibundaran Jalan Raya Pemda, Desa Bugel Kecamatan Tigaraksa sejak pukul 08.00 WIB. Aksi diteruskan lagi sekitar pukul 15:00 WIB hingga sore.
Beberapa perusahaan yang memiliki angkutan karyawan, dan terdapat mobil omprengan berplat hitam. Akibatnya, ratusan buruh dan pengguna jasa angkot jurusan Tigaraksa-Cimone terlantar.
Sopir angkot jurusan Tigaraksa-Cimone, Asep mengaku, aksi kali ini dilakukan secara mendadak dan serentak.
Sekitar 120 angkot jurusan Tigaraksa-Cimone tidak beroperasi dan angkotnya diparkir di sekitar bundaran Jalan Raya Pemda. “Aksi ini berkaitan dengan larangan dan penolakan terhadap mobil omprengan plat hitam dan bus jemputan karyawan. Untuk melintas di Jalan Raya Pemda,” ungkapnya.
Para sopir juga kecewa dengan kinerja Dinas Perhubungan, Kabupaten Tangerang dinilai tidak tegas dalam menyelesaikan persoalan penolakan bus jemputan karyawan dan omprengan. “Makanya kami juga tidak langsung menyampaikan ke Dishub, jadi kami langsung tertibkan sendiri saja,” jelasnya.
Para sopir berencana untuk menggelar aksi mogok dan sweeping hingga besok. Sementara Siti karyawan swasta mengaku, aksi ini jelas merugikan masyarakat seperti dirinya.
Karena dirinya yang hendak berangkat ke tempat kerja menjadi terkendala. Hal ini semestinya tidak perlu terjadi jika pemerintah bisa bertindak tegas.
“Pemerintah harus bisa menyelesaikan masalah ini, jangan buat kami terlantar,” tegasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tangerang, Syafrudin menjelaskan, bahwa untuk izin trayek angkutan karyawan dikeluarkan oleh Provinsi.
Tags