Reporter : Ardi Rusli
TANGERANG-Bupati Tangerang Ismet Iskandar, Kapolresta Kabupaten Tangerang Kombes Pol Bambang Priyo Andogo, Dandim 0506 Tangerang, Dhani Wardana, Kajari Tigaraksa Samsuri, gelar koordinasi antisipasi aksi terorisme Kabupaten Tangerang, Rabu (19/09).
Acara tersebut digelar di hotel mewah Imperial, Lippo Karawaci, Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, Rabu, (19/9).
Ismet dalam sambutannya mengatakan, aksi teror sudah mengakar luas dan sewaktu-waktu bisa kembali muncul tanpa terduga.
“Oleh karena itu memerlukan koordinasi yang berkelanjutan antar pihak-pihak yang terkait dalam mengidentifikasi segala aktifitas masyarakat yang mengarah kepada aksi terorisme,” ujar Ismet.
Ismet juga menyatakan, ada empat hal penting yang harus dilakukan dalam rangka mengantisipasi aksi-aksi terorisme dan peledakan bom di wilayah Kabupaten Tangerang.
1. Camat, lurah dan kepala desa agar dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat pendatang baru dengan memberlakukan wajib lapor kepada RT, RW, yang selanjutnya secara hirarki disampaikan Lurah dan Kepala Desa dan kepada Camat. Wajib Lapor seperti ini tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu Camat buat Surat Edaran kepada RT, RW melalui lurah tentang pemberlakukan wajib lapor 1x24 jam bagi pendatang baru dan keharusan tindakan pro aktif dari RT, RW Lurah dan Kepala Desa dalam mendata pendatang baru dalam rangka antisipasi aksi terorisme.
2. Camat diwajibkan melaksanakan operasi yustisi bekerja sama dengan Polsek, Koramil, unsur lurah dan desa di wilayah kerjanya masing-masing, guna memastikan kejelasan data kependudukan warga / masyarakat di wilayah kecamatan masing-masing.
3. Mengaktifkan kembali dan meningkatkan siskamling di lingkungan perumahan-perumahan dan perkampungan guna memantau aktifitas masyarakat yang berpotensi terorisme.
4. Camat memperketat ketertiban dalam pelayanan KTP, laksanakan setiap prosedur penerbitan KTP sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jangan memberi celah kepada masyarakat untuk berbuat kecurangan atau melakukan pemalsuan identitas dan data penduduk yang dapat berakibat fatal dan berdampak luas.
“Apalagi dalam waktu dekat ini kita akan melaksanakan pemilihan umum kepala daerah, yang tentunya akan semakin meningkatkan suhu politik di Kabupaten Tangerang,” ujar Ismet.
Sebab, lanjutnya, panasnya suhu politik ini tidak menutup kemungkinan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal atau bahkan aksi-aksi terorisme yang dapat meresahkan masyarakat.
Untuk itu saya berharap seluruh jajaran, baik pemerintah, kepolisian dan TNI senantiasa merapatkan barisan dan terus berkoordinasi dalam mengantisipasi berbagai hal yang tidak kita inginkan bersama.
Kapolres kota Tangerang Kombes Pol Bambang Priyo Andogo menambahkan, pelaku teror bisa terus terjadi dengan berbagai modus, mulai merekrut anak-anak remaja yang masih tanggung dalam pemikirannya. “Mereka bisa saja sembunyi dilingkungan masyarakat dangan banyak cara, contoh mulai dari panti asuhan, dan kotrakan-kontrakan, mereka cenderung memilih tempat yang masyarakatnya apatis, cuek dengan tetangga,” ujarnya.
Tags