Jumat, 22 November 2024

Lagi Rapat Pemecatan Wahidin Halim, Haji Cepy Tewas

Pemakaman Haji Cepy(Ardi Rusli / TangerangNews)

TANGERANG-Pasca dipecatnya Wahidin Halim dari kursi Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Kota Tangerang membahas pemecatan tersebut di kantor DPC Demokrat Kota Tangerang, Jalan Benteng Betawai, Cipondoh, Kota Tangerang.

Namun, perdebatan sengit terjadi dalam rapat yang digelar Rabu (28/08) sekitar pukul 21.30 WIB itu. Pembahasan berujung pada kematian salah seorang pengurus partai berlambang mercy tersebut, yakni H  Dedi Madsudi alias Cepy.

Anggota majelis pertimbangan cabang  (MPC) Partai Demokrat Kota Tangerang itu diduga kesal, karena para kader  merayakan pemecatan Wahidin Halim secara berlebihan.

Menurut informasi yang didapat, begitu kader mengetahui Wahidin Halim secara resmi dipecat, pada kader bergembira seraya menurunkan seluruh baliho yang bergambar Wahidin Halim.

Rapat yang awalnya mengagendakan pemenangan calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Arief R Wismansyah-Sachrudin pada Pilkada Kota Tangerang pun seakan berubah.

Para perwakilan pengurus anak cabang (PAC) bersorak sorai kesenangan karena Wahidin akhirnya benar-benar dipecat.  Hal itu tidak dengan Cepy.

Dirinya memang dikenal dekat dengan Wahidin Halim. Cepy hanya terdiam, kemudian sesekali emosi melihat peragai para kader yang kegirangan.

Menyusul kemudian, dirinya kejang-kejang dan langsung dibawa ke RS Mayapada, Modernland , Cikokol, Kota Tangerang. Namun, nyawa Cepy sudah tidak bisa diselematkan saat diperjalan sudah menghilang.

Kronologis itu dibantah Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Banten Herry Rumawatine yang mengaku berada di lokasi malam itu.

Menurutnya, H Cepy juga ikut dalam euforia malam itu. "Semua yang hadir malam itu emosi kegembiraannya terlalu berlebih. Adapun yang tidak, mereka yang tidak hadir.

Dia (Cepy) sempat bilang ke teman-teman pengurus, saya bukan orang Wahidin Halim, saya orang SBY.  Jadi agenda malam itu memang  sehabis membahas pemenangan Arief-Sachrudin, kita bahas soal pemecatan Wahidin Halim," terang Herry.

Setelah itu, barulah Cepy menurut Herry mendapat serangan jantung. "Kita langsung bawa ke RS, tetapi sudah tak tertolong," terangnya. Herry menyayangkan juga sikap Baehaki Plt Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tangerang yang juga keponakan Wahidin Halim tidak hadir dalam rapat tersebut.

"Saya kecewa dia (Baehaki) tidak hadir, kalau hadir dia tahu kegembiraan para kader begitu tahu kabar Wahidin Halim dipecat. Bahkan ada yang siap potong sapi," ujar Herry.    
 
Menurut Herry, Kota Tangerang kehilangan salah satu tokoh masyarakat yang juga seorang pengusaha. Herry juga menurutkan, semasa hidupnya almarhum dikenbal sebagai seorang yang militan dalam menjalankan apapun tugasnya.

"Almarhum kalau berjuang selalu allout, kita tahu dia sakit tapi dia lupakan. Kita selalu mengingatkannya. Demokrat kehilangan beliau yang mau berkorban untuk partai," kata Herry .

Sementara Ahmad Subadri yang juga mantan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Tangerang saat dtemui di masjid Baabul Akhiroh, Pasar Baru mengatakan, sangat kehilangan Cepy.

Sebab almarhum sangat dekat dengan dirinya. "Sosok yang dinamis dan dekat dengan semua kalangan, saya sangat kehilangan almarhum yang sudah seperti saudara saya sendiri," tuturnya.
Tags Wahidin Halim