TANGERANG-Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Daerah Banten akan menggelar Seminar Sehari bertemakan “Dituntut Profesional, Jurnalis Minim Jaminan perlindungan”.
Tema ini sengaja diangkat IJTI untuk menyuarakan suara para jurnalis di lapangan dengan kondisi tidak jauh lebih baik jika di bandingkan saudara-saudara kita yang lain, terutama Buruh.
Ketua IJTI Daerah Banten Wibowo Sangkala mengatakan, sebagaimana diketahui kaum jurnalis terutama rekan-rekan kontributor yang berada di seluruh daerah di Indonesia saat ini harus hidup dalam tekanan yang amat sangat kuat dari redaksi dan pemilik media.
Dimana nyaris kehidupan para kontributor atau jurnalis yang di daerah bekerja selama 24 jam dalam sehari, di serahkan hidupnya untuk kepentingan roda redaksi.
“Kita akan menggugah pemilik modal untuk memberikan perlindungan terutama kesehatan, keamanan dan kesejahtraan bagai para jurnalis dilapangan, supaya melihat dengan jelas permasalahan yang terjadi di lapangan”, terang Wibowo sangkala yang juga wartawan Metro TV ini, Selasa (5/11)
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Seminar Aimarani mengatakan, kegiatan akan di gelar Rabu November 2013, bertempat di Auditorium Kampus Universitas Islam Syeh Yusuf UNIS Tangerang lantai 6.
"Kegiatan ini di ikuti 150 peserta dari berbagai elemen kaum jurnalis di Banten, baik cetak elektronok maupun online, serta Mahasiswa dan forum kehumasan pemerintah kota Kabupaten Sebanten, juga aktifis Buruh," katanya.
Dalam seminar kali ini, pihaknya menghadirkan orang-orang yang berkompeten di bidangnya dan pelaku di bidang media pertelevisian, diantaranya Tomy Suryapratomo Dewan Redaksi Pemberitaan Media Group, Yadi Hardiyana Ketua Umum IJTI dan Ade Armando pengamat media Pertelevisian.
“Seminar ini akan membuka cakrawala kita dalam bersikap professional meski dalam kegamangan dan keterbatasan, serta minimnya perlindungan bagi kita para jurnalis”, terang Aimar yang juga wartawan MNC Group tersebut