TANGERANG-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang akhirnya resmi dibuka Selasa (18/2), setelah sempat tertunda lama. Namun pelayanan yang dibuka baru rawat jalan, karena masih ada kendala teknis.
Soft opening RSUD sendiri dilakukan oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah bersama SKPD lain, sekitar pukul 07.30 WIB. Tak berapa lama setelah pembukaan, sudah ada tiga orang warga Kota Tangerang yang datang untuk berobat.
Dirut RSUD Kota Tangerang dr Ati Pramudji mengatakan, pihaknya belum membuka RSUD secara keseluruhan karena masih ada hal teknis yang perlu disempurnakan. Salah satunya adalah obat-obatan yang sampai saat ini belum selesai dilelang.
“
Soft opening memang salah satu syarat untuk membuka layanan rawat inap. Nanti untuk membuka rawat inap masih ada tahap-tahap yang perlu dipersiapkan, agar pelayanan maksimal,” katanya.
Ati menyebutkan, untuk pelayanan rawat jalan ada 17 poli spesialis diantaranya spesialis gigi, penyakit dalam, paru-paru, jantung, jiwa, syaraf, THT, bedah, mata, anak, kulit kelamin, kandungan dan rehab medik fisio terapi. “Untuk layanan tesebut dipersiapkan 40 dokter spesialis dan 35 dokter umum,” ujarnya.
Menurutnya, RSUD tersebut diprioritaskan untuk warga Kota Tangerang. Pasien tidak akan dikenakan biaya alias gratis sebagai peserta multiguna. Sementara untuk warga dari luar Kota Tangerang tetap dilayani, namun tetap membayar sesuai tarif sebagai pasien umum.
“Untuk pendaftaran pasien multiguna harus ada rujukan dari puskesmas, jadi tidak bisa langsung. Kecuali pasien dalam kondisi gawat darurat,” tukas Ati.
Kabag Tata Usaha RSUD Kota Tangerang dr Sudarto mengatakan, meski RSUD ini tipe kelas tiga atau kelas C, namun pelayanannya setara dengan kelas B. Dicontohkannya, untuk kelas tiga, biasanya satu kamar berisi 8 hingga 10 tempat tidur, namun di RSUD hanya 5 tempat tidur.
“Selain itu tiap kamar dilengkapi dengan kamar mandi , televisi, kipas angin dan AC. Jadi tidak kalah dengan rumah sakit swasta lainnya,” paparnya.
Untuk diketahui, RSUD yang dibangun di atas lahan seluas 14.000 meter persegi di lahan Fasos Fasum Modern Land, Ciokol, dengan anggaran sebesar Rp115 miliar. Proyek pembangunan ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu anggaran Tahap I tahun 2012 sebesar Rp 44 milyar dan tahap II tahun 2013 Rp71 milyar.
Adapun bangunan meliputi 3 bagian, bagian I terpat 5 lantai, bagian II 3 lantai dan bagian III 2 lantai. Bekapasitas 30 ruang rawat inap dengan 120 tempat tidur. Dengan struktur direncanakan untuk 8 lantai, bila dilakukan pengembangan dapat menampung 300 tempat tidur.