TANGERANG-Warga yang tinggal di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing , Kecamatan Neglasari, sudah lama mengalami krisis air bersih. Permasalahan air tersebut disebabkan oleh pencemaran tanah yang berasal dari sampah di TPA tersebut.
Disisi lain, PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang meski berdekatan belum bisa menyalurkan air ke wilayah tersebut dalam waktu dekat. Hal itu terjadi lantaran PDAM mengalami permasalahan internal dengan perusahaan rekanan PT Moya Indonesia, yang menyebabkan mandeknya kerjasama pengembangan air bersih di Kota Tangerang.
Plt Dirut PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang Tony Wismantoro, mengakui jika wilayah sekitar TPA Rawa Kucing kondisi air tanahnya sudah buruk. Pihaknya pun sudah melihat tempat -tempat yang mengalami krisis air untuk ditanggulangi oleh PDAM, khususnya di Kelurahan Kedaung Baru dan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari.
"Wilayah tersebut memang sudah rusak, jadi kualitas airnya buruk. Kita sudah berkoordinasi dengan pihak -pihak terkait untuk memetakan daerah yang mengalami krisis," katanya saat acara silaturahmi dengan wartawan di kantor PDAM Kota Tangerang, Selasa ( 19/8) lalu.
Daerah tersebut, kata Tony, nantinya akan dipasang pipa -pipa untuk menyalurkan air ke rumah -rumah warga di sekitar Neglasari. Apalagi, PT Angkasa Pura II akan membantu PDAM melalui program CSR. "Hal tersebut kita sudah programkan untuk pemasangan pipa, saat ini baru satu komplek yang sudah dipasang. Kemungkinan awal tahun kita sudah pasang pipa sambungan di sana," tutur Tony.
Namun, pemasangan pipa tersebut tergantung dari kejelasan kerjasama PDAM dengan PT Moya, perusahan asal Bahrain yang berinvestasi dibidang air bersih. Tony mengaku kerjasama dengan PT moya masih tersendat. Sehingga, kerjasama yang sudah dilakukan sejak 2012 silam belum berjalan maksimal karena masih terkendala masalah administratif.
"Kerjasama bukan gagal, tapi hanya tertunda saja karena ada beberapa hal yang belum tuntas," terangnya.
Kendala tersebut, lanjut Tony, karena belum disepakatinya soal harga jual air kepada masayarakat. PDAM menganggap harga yang ditawarkan PT Moya terlalu tinggi, dilain pihak, PDAM juga tidak bisa berjalan sendiri karena terkendala minimnya anggaran.
Seperti diketahui sebelumnya, warga disekitar Rawa Kucing mengeluhkan susahnya mendapatkan air bersih. Karena air tanah yang mereka gunakan mengandung mangan dan zat besi. Sehingga tidak layak untuk dikonsumsi serta kurang baik untuk kesehatan. Hal ini sudah berlangsung selama 20 tahun sejak TPA Rawa Kucing dibangun pemerintah daerah setempat.