TANGERANG-Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terjadi di Tangerang. Bahkan demosntrasi yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa dalam Aliansi Rakyat Tangerang (ART) di Kota Tangerang harus berujung ricuh, Kamis (13/11).
Saat masa melakukan
long march di Jalan Jenderal Sudirman, Cikokol. Massa yang memblokir ruas jalan tersebut, mendapat hadangan oleh pihak kepolisian yang mengawal jalannya aksi unjuk rasa tersebut.
Hingga aksi saling dorong antara mahasiswa dengan polisipun sempat terjadi. "Kami tolak kebijakan Presiden Jokowi-JK yang akan menaikkan harga BBM pada Bulan November ini. Karena kebijakan itu hanya akan semakin menyengsarakan rakyat kecil," ujar Tyan Erlangga, Koordinator Aksi.
Suasana dilokasi itupun semakin memanas, sebuah truk tangki milik Pertamina melintas dilokasi. Tanpa dikomando, mahasiswa langsung menyandera truk tangki tersebut. Sementara, polisi berupaya menyudahi aksi sandera yang dilakukan mahasiswa.
Kericuhan pun tak terhindarkan. Sejumlah mahasiswa yang dianggap sebagai provokator, langsung diamankan polisi. Meski demikian, aksi mahasiswa terus berlangsung
Sementara itu, Kombes Pol Agus Pranoto Kapolres Metro Tangerang Kota menegaskan, pihaknya tidak menghalangi dan menahan pendemo. Polisi hanya mengawal jalan-nya demo agar berlangsung tertib.
"Demo ya silahkan asalkan dengan tertib, karena demonstrasi ini kan sudah dilindungi Undang-undang. Polisi hanya mau pendemo tidak mengganggu kepentingan dan ketertiban umum, kasihan masyarakat yang kena imbas kemacetan jadi terganggu karena mau beraktivitas,"katanya.