TANGERANG-Pasca banjir yang terjadi di Kota Tangerang telah menyebabkan jumlah sampah bertambah 150 ton. Hal tersebut karena armada truk sampah tidak bisa melintasi jalan yang terendam banjir.
Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang, Sugiharto Bagdja mengatakan, pada hari biasa jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Tangerang sebanyak 1000 ton. "Setelah banjir surut, sampah di Kota Tangerang bertambah 150 ton, menjadi 1.150 ton," ujarnya, Senin (16/2).
Pihaknya langsung menangani sampah tersebut dengan menerjunkan seluruh armada mulai dari Truk, Bentor dan lainnya. Begitu pula dengan petugas yang secara khusus menangani sampah pasca banjir.
“Sampah - sampah tersebut saat ini sedang dalam proses pengangkutan,” katanya.
Menurut Ugi, sapaan akrabnya, untuk wilayah Barat seperti Cipondoh, Ciledug dan Karang Tengah telah dibersihkan sejak dua hari lalu. Kini, tinggal pembersihan di wilayah Barat seperti Karawaci, Periuk dan Jatiuwung, yang banjirnya baru surut."Petugas sudah mengerti untuk penanganan sampah banjir," katanya.
Adapun titik banjir yang menimbulkan sampah yakni Ciledug Indah 1 dan 2, Pinang Griya, Puri Kartika, Pondok Bahar, Wisma Tajur, Komplek DDN, Puri Beta, Total Persada, Purati, Taman Elang, Mutiara Pluit dan Periuk Damai.
Terkait penanganan luapan air di wilayah Periuk, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya akan menerapkan sistem polder yang meliputi pembangunan tanggul di sekeliling kali Ledug dan Kali Cirarab.
“Selain juga menambah kapasitas daya tampung Situ Bulakan menjadi dua kali lipat yakni sebesar satu juta meter kubik. Nanti juga akan dibangun sistem pompa di situ Bulakan dan Kali Ledug ke Kali Cirarab. Diharapkan masalah banjir bisa teratasi," ujarnya.