TANGERANG- Plt Direktur Jenderal Pemasyarakatan Ma’mun meninjau bekas kebakaran di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Klas I Jakarta Barat dan Tangerang, Kamis (9/7).
Kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik telah menghanguskan sejumlah barang bukti sitaan KPK di gudang Blok D pada Rabu (8/7) sekitar pukul 18.00 WIB.
Gudang tersebut nampak luluh lantak. Bagian atap dan pintu gudang sudah tak tersisa, sedangkan temboknya terlihat hitam legam. Puluhan barang bukti seperti motor sitaan, baik yang terparkir di dalam gedung maupun di depan gedung juga nampak terbakar habis.
Ma’mun menyampaikan bahwa kondisi Rupbasan ini sama dengan kondisi Lapas dan Rutan yang over kapasitas. “Ini tempatnya sudah penuh, jadi berbagai barang ditempatkan di satu tempat, ada motor, baju, mobil, solar, minyak dan sebagainya,” ujarnya.
Menurutnya, Rupbasan Tangerang sendiri saat ini memang sedang akan dibangun untuk diperluas. Setelah kejadian ini, rencananya perluasan tersebut akan dipercepat agar tidak over kapasitas.
"Sebenarnya tempatnya masih layak, cuma kebanyakan barang. Supaya barang-barang tidak menumpuk jadi satu, akan diperluas," kata Ma'mun.
Mengenai kerugian, pihaknya masih akan menghitung lagi. sementara untuk penyebab masih menunggu penyelidikan dari Polisi.
Sedangkan barang bukti yang terbakar, menurutnya tidak mengganggu proses hukum karena sebagian besar telah selesai proses persidangan dan dalam tahap lelang.
"Tidak meganggu, kebanyakan kasusnya sudah selesai. Hanya yang barang bukti 10 karung kaos kasus pemalsuan merk sitaan polda metro jaya yang belum selesai prosesnya," kata Ma'mun.
Kepala Rupbasan Klas I Jakarta Barat dan Sardjono, menyampaikan bahwa blok yang terbakar merupakan tempat sitaan umum, baik dari Kejaksaan, Kepolisian, Bea dan Cukai serta KPK.
“Ada 6 blok di Rupbasan, ini yang terbakar Blok D yang isinya puluhan motor, alat kesehatan berupa scaner tubuh kasus korupsi RSU Tangsel sitaan KPK," katanya.
Sardjono mengakui memang Rupbasan yang berdiri sejak tahun 1994 itu sudah over kapasitas. Selain gudang tidak memiliki pemadam api otomatis. Pemadaman hanya dilakukan manual dengan parafin.
"Rata-rata kapasitasnya sudah penuh. Dimana ada tempat kosong ya diisi. Kita berharap semenjak kejadian ini ada perluasan dan dilengkapi dengan peralatan pencegah kebakaran," pungkasnya.