Jumat, 22 November 2024

Jadwal Berangkat Tak Pasti, Bus Lane Tangerang Sepi Penumpang

Arief R Wismansyah saat mengecek persiapan Bus Lane(Dens Bagoes Irawan / TangerangNews)



TANGERANG-Angkutan umum Bus Lane yang melayani penumpang dari Tangerang menuju Jakarta semakin sepi peminat. Hal tersebut terjadi karena pihak operator Bus Lane, yakni PPD tidak bisa memberikan kepastian jadwal keberangkatan.

Hal itu dikatakan, Kepala Bidang Angkutan Umum Dishub Kota Tangerang Ismu Hartono. Menurutnya, sejak berjalan selama dua tahun, Buslane mengalami penurunan penumpang yang signifikan, lantaran tidak ada kepastian layanan. Padahal, pada awal Bus Lane dioperasikan, jumlah penumpang sempat naik.


“Kalau dilihat secara teknis, kelemahan Bus Lane itu dalam memberikan kepastian layanan kurang optimal. Penumpang tidak tahu kapan bus datang dan kapan bisa tiba di tujuan tepat waktu. Biasanya bus datang 20 menit sekali, sekarang bisa 30 menit bahkan lebih. Hal tersebut  tentunya mengurangi kepercayaan penumpang,” jelasnya, Senin (28/09).

Ismu menmabahkan, tidak adanya kepastian layanan tersebut juga dikarenakan pihak operator mengurangi frekuensi keberangkatan bus. Pasalnya, pihak operator mengaku terus mengalami kerugian. “Jadi pengurangan frekuensi bus ini untuk mengurangi biasa operasional,” jelasnya.

 

Selain kurangnya kepastian jadwal, kurangnya halte Buslane juga juga menjadi penyebab berkurangnya minat penumpang. Untuk Buslane rute Terminal Poris-Taman Anggrek-Grogol, penumpang harus naik dari Terminal Poris atau Terminal kali deres.

 

“Sedangkan untuk penumpang dari kawasan Batuceper atau Kebon besar, harus naik angkot dulu ke Terminal Poris dan itu terlalu jauh. Jadi kebanyakan mereka lebih memilih naik angkutan lain,” jelasnya.

Evaluasi

Karena itu, kata Ismu, pihaknya tengah melakukan evaluasi terhadap Buslane untuk mencari solusi agar penumpang bisa kembali ramai.
“Tahun ini kita pakai konsultan untuk mengevaluasi angkutan umum massal di Kota Tangerang, salah satunya Bus Lane yang banyak kekurangan,” katanya.

Salah satu upaya yang akan dilakukan yakni dengan membangun halte di Jalan Daan Mogot di pinggir Kali Mookervart, sehingga penumpang dari kawasan itu tidak tidak perlu ke Terminal Poris Plawad. Selain itu, karena operatornya merugi, pihaknya akan mencoba agar Pemerintah Kota Tangerang memberikan subsidi seperti Busway di DKI Jakarta.



“Kalau hitung-hitungan bisnis, sangat wajar operator akhirnya mengurangi biaya operasional dengan mengurangi frekuensi layanan karena mereka rugi. Jika bisa dimungkinkan untuk subsidi, mungkin bisa meningkatkan frekuensi tiap armada bus sehingga jadwalnya teratur,” jelasnya.

Salah seorang sopir Bus Lane Narto mengatakan, Bus Lane melayani rute Terminal Poris Plawad-Pulogadung dan Prowis Plawad-Taman Anggrek. Menurut dia, dalam sekali jalan paling banyak mengangkut penumpang di Terminal Kalideres yang hendak menuju daerah Grogol maupun Tomang. Sedangkan penumpang yang naik dari terminal Poris, Kota Tangerang sangat sedikit.



"Kita paling banyak mengangkut sekitar 15 sampai 20 orang saja. Padahal, kapasitas 1 armada bus bisa mengangkut hingga 30 orang. Yang dari Terminal Poris sedikit, malah kadang enggak ada sama sekali," tukasnya.

Tags Arief R Wismansyah BRT Tangerang Kota Tangerang