TANGERANG-Pemilihan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangerang dalam Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot), nampaknya kurang diminati. Pasalnya peserta yang mendaftar sebagai bakal calon hanya satu orang yakni Hadi Rusman yang menjabat sebagai Sekretaris Umum KONI Kota Tangerang.
Ketua Penjaringan Calon Ketua KONI Kota Tangerang Warta Ginting mengatakan, sebelumnya pendaftaran calon ketua sudah dibuka pada tanggal 14-17 Desember 2015. Namun hingga hari terakhir, hanya satu orang yang mendaftar.
"Kita sudah umumkan soal pemilih ketua KONI ini, untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi yang berminat. Tapi sampai detik terakhir pendaftaran pada pukul 16.00 WIB, yang daftar cuma satu," jelanya, Senin (21/12).
Menurutnya, Hadi Rusman memperoleh dukungan sebanyak 37 suara dari total 42 suara atau sekitar 90 persen. Dengan demikian, dipastikan dia menang secara aklamasi.
"Ya karena calonnya cuma satu dan mendapat dukungan lebih dari syarat minimal 30 persen suara, pasti aklamasi," jelasnya.
Meski demikian, tahapan Musorkot tetap berlanjut sesuai jadwal yang telah ditentukan yakni pada 21-22 Desember 2015 di kawasan Puncak Bogor.
"Pemilihan dan penetapan Ketua Umum KONI Kota Tangerang periode 2015-2019 dilakukan pada tanggal 22," kata Warta.
Pembukaan Mosorkot sendiri telah dilakukan Senin (21/12) pagi ini di Gedung Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) setempat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Dadi Budaeri, yang hadir mewakili Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, secara simbolis telah resmi membuka dan sekaligus adalah sebagai restu pelepasan seluruh peserta.
"Siapapun yang terpilih menjadi ketua nanti, haruslah kita dukung, agar dapat membangun dan lebih memajukan dunia olahraga di Kota Tangerang ini," ungkap Dadi.
Sementara itu, Ketua Koni Kota Tangerang Dasep Sediana yang masa bakti kepemimpinannya telah berakhir ini, mengaku tak akan kembali mencalonkan diri di Musorkot. Pasalnya, dia meyakini bahwa memang sudah saatnya untuk melepaskan tonggak kepengurusan KONI, sebagaimana upaya kaderisasi, yang selama ini dibangun serta diharapkannya.
"Memang seorang pemimpin itu harus tahu dan memahami kapan dirinya akan naik dan turun dari kursinya atau maju dan berhenti. Ini pun merupakan upaya kaderisasi, dimana saya memang telah melihat bahwa proses kaderisasi itu sudah sangat seharusnya dilakukan saat ini. Tentunya, semua itu juga karena telah terbangunnya kemajuan-kemajuan ditubuh organisasi ini," kata Dasep.