Dibukanya akses jembatan yang menghubungkan Kecamatan Pinang dengan Kecamatan Karang Tengah dan Ciledug tersebut, dilakukan Arief setelah dirinya mendapati laporan dari kontraktor pembangunan yang tengah memantau kondisi jembatan. Tak lama kemudian, Arief langsung memerintahkan Dishub membuka pembatas jalan yang menutup jembatan tersebut.
"Sudah buka sekarang, nggak lihat itu antrian kendaraan,” perintah Arief kepada petugas dishub yang mendampinginya.
Menurut Arief, ditundanya pembukaan akses jembatan tersebut cukup mengganggu aktivitas masyarakat. Sebelumnya, dengan hanya satu jembatan yang bisa diakses, tidak cukup menampung banyaknya kendaraan yang melintas di Jalan KH Hasyim Azhari.
Hal inilah yang membuat Arief memonitor langsung proyek pembangunan tersebut. Ia bahkan pernah berulang kali mengirimkan surat meminta agar pembangunan Jembatan Kali Angke segera dituntaskan.
"Sudah terlalu lama, kasihan masyarakat, kalau udah siap nunggu apalagi. Yang penting usianya (Beton) kan sudah siap," ujarnya.
Lebih lanjut, Arief meminta kepada kontraktor pembangunan agar menginformasikan pembukaan jembatan yang telah dilakukannya kepada pihak provinsi agar dapat dikoordinasikan kepada pihak kepolisian.
"Bilang saja sudah dibuka sama saya, kelamaan nunggu seremonial, anggap aja uji coba,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Binamarga dan Tata Ruang Widodo Hadi membenarkan bahwa pembangunan jembatan Kali Angke sejatinya memang telah usai dan dapat segera digunakan. Apalagi, dari segi teknis umur beton telah siap dan telah dapat digunakan sejak 31 Desember 2015. Untuk itu, pihaknya kini tengah menyiapkan surat pemberitahuan kepada Polres dan juga Pemkot Tangerang terkait operasional jembatan yang memakan anggaran kurang lebih 6,9 Milyar ini.
"Minggu ini rencananya akan open traffic, nantinya pengaturan jalan akan dikembalikan seperti semula, jadi tidak ada lagi contra flow," Jelas Widodo.
Jembatan ini, menurut Widodo, dapat diklasifikasikan sebagai jembatan kelas A yang bila dihitung berdasarkan beban, jembatan dengan lebar 7 meter dan panjang 25 meter ini dapat menanggung beban mencapai 400 ton. "Pahit-pahitnya ada tumpukan truk di jembatan, masih kuat menahan bebannya," tegas Widodo.
Usai jembatan dibuka, arus lalu lintas yang mengarah ke Ciledug sudah tidak lagi dipadati antrian kendaraan.