TANGERANGNEWS-Menyambut kesiapan transportasi massal Busline (Busway) di Kota Tangerag, pemerintah setempat mengaku telah menyelesaikan feasibility study (FS) pada jalur transportasi yang akan dilalui. Berdasarkan FS itu, diketahui jalur Busline searah dan melingkar (loop).
Kepala Dinas Perhubungan Kota
Tangerang Erlan Rusnarlan mengatakan, rute Busline ini adalah kepanjangan dari rute Busway di DKI Jakarta koridor IV, Kalideres-Harmoni. Dengan start dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat kemudian melintasi Jalan Daan Mogot, lalu masuk ke Jembatan Ampera, lalu lurus terus masuk melintasi lintasan
Kereta Api menuju ke Jalan Maulana Hasanudin.
Dari Jalan Maulana Hasanudin keluar di depan Situ Cipondoh, kemudian belok kanan melintasi Jalan KH Hasyim Ashari lurus terus hingga bertemu Fly over lalu belok kanan ke Jalan Jenderal Sudirman, lalu belok kanan lagi masuk ke Jalan Benteng
Betawi menuju ke Terminal Poris Plawad.
“Itu start awal ke Tangerang dari Jakarta, kalau dari Tangerang ke Jakarta, dari terminal Poris Plawad belok kanan ke Jalan Jenderal Sudirman lalu belok kanan lagi ke Jalan Daan Mogot hingga ke terminal Kalideres. Panjangnya rute sekitar 13 kilometer,” jelasnya kepada TangerangNews.com, pagi ini.
Kehadiran Busline di Kota Tangerang, kata Erlan, tidak akan mematikan angkutan massal yang sudah ada. Pembangunan
jalur Busway, lanjutnya, sudah mempertimbangkan ruas jalan yang ada, jarak tempuh dan potensi penumpang yang ada. “Pokoknya pengemudin angkutan jalan panik, itu semua sudah diperhitungkan pemerintah,” katanya.
Erlan menambahkan, Pemkot Tangerang pada tahap awal akan memberikan kepercayaan ke Dinas Perhubungan untuk mengelolanya sambil menunggu tahap tender. Sedangkan, kendaraan, dalam waktu dekat akan diberikan sebanyak 10 unit dari Departemen Perhubungan Darat pada pertengahan 2010. Paling lambat, kata dia,pertengahan 2010 Departemen Perhubungan Darat akan memberikan 10 Busline itu ke Pemkot Tangerang.
Erlan mengatakan, berdasarkan pehitungan FS, 10 unit Busline itu menurutnya, masih kurang jika dioperasikan pada jalur itu. Idealnya sekitar 20 Busline, karena ini terintegrasi dengan angkutan umum lainnya. “Apalagi tarifnya berkisar Rp3.000,” katanya.
Soal apakah ada kendala, Erlan mengaku tidak ada. "Hanya harus membuat halte, tetapi itu sudah kita persiapkan, dua halte Busline itu bisa menghabiskan anggaran Rp4 miliar. Dan itu sudah masuk dalam daftar belanja 2010," katanya.
Anggota DPRD Kota Tangerang Iskandar Zulkarnaen mengatakan, Pemkot Tangerang seharusnya membuat sistem perencanaan yang handal dan terpadu. Jadi, kata dia, akan seperti apa jalur pengembangan ke depan. Masyarakat diharapkan bisa mengetahui rencana ke depan pembangunan transportasi massal model Busway ini. “Ini kan perlu dijelaskan ke masyarakat, ” tegasnya. Busline adalah angkutan massal yang mirip dengan Busway . Bedanya Busline dengan Busway hanya jalurnya saja. Jika Busway butuh jalan khusus, Busline tidak perlu cukup hanya dengan menggunakan dicat saja jalan yang akan dilalui Busline. (dira)
Tags