TANGERANGNews.com-Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Tangerang kedatangan tim dari BPOM dan dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk melakukan penilaian terhadap penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) atau proses produksi darah sesuai standar, Jumat (4/11/2016).
Kepala Markas UTD PMI Kota Tangerang Mustofa Kamaludin mengatakan, penilaian ini melalui sejumlah tahap seperti visiting, mentoring , pra asistensi dan setrifikasi. Kedatangan BPOM dan Dinkes Banten ini merupakan yang pertama kalinya untuk melakukan penilaian.
“Yang dinilai diantaranya fasilitas, peralatan, SDM dan proses pengambilan donor darah hingga darah siap disalurkan. Penilaian kita ini langsung masuk ke tahap tiga yakni pra asistensi, karena fasilitas dan SDM kita dinilai sudah bagus,” katanya.
Menurut Mustofa, sertifikasi GMP ini merupakan amanat Permenkes No. 83 dan 91/2015, dimana targetnya PMI harus sudah tersertifikasi dan terakreditasi pada tahun 2019.
Kemungkinan PMI Kota Tangerang mendapat sertifikasi GMP pada tahun 2017.“Sertifikasi ini penting karena produk darah kita lebih dipercaya oleh rumah sakit karena sesuai standar,” katanya.
Selain soal sertifikasi produk, PMI juga dinilai untuk akreditasi untuk meningkatkan tipenya dari Pratama menjadi Madya. Namun untuk hal ini, PMI Kota Tangerang terkendala bangunan yang masih kecil.
“Gedung kita masih belum representative, saran dari dinkes untuk akreditasi harus lebih besar . Ini nanti akan dibicarakan, apa akan menambah ruang atau membuat gedung baru,” jelasnya.