TANGERANGNews.com-Panitia Kelompok Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 15 kelurahan Nusajaya jemput bola ke rumah tiga warga yang tidak bisa datang ke TPS karena sakit. Dua dari tiga warga tersebut beralamat di jalan Dahlia 1, RT 3 RW 11, Kelurahan Nusajaya, Kota Tangerang.
Selain KPPS, dalam jemput bola tersebut turut disaksikan oleh saksi dari WH-Andhika, Panwascam dan juga PPS Kelurahan Nusajaya.
Pencoblosan oleh pemilih di rumah warga tersebut dari pantauan TangerangNews.com berjalan lancar. Pemilih yang tidak bisa datang ke TPS tersebut salah satu diantaranya Muhamad Faturachman, warga jalan Dahlia 1, RW 11, Kelurahan Nusajaya.
Dia didatangi oleh KPPS dikediamannya. Sebelum mencoblos, Faturachman diberikan penjelasan oleh pihak KPPS untuk maksud dan tujuan KPPS datang ke kediamannya, diantaranya untuk menunaikan hak pemilih sebagai warga negara ikut mencoblos di PSU pilgub Banten tersebut.
Setelah mendapatkan penjelasan, Faturachman kemudian melakukan pencoblosan secara rahasia tanpa disaksikan oleh pihak lain.
Kemudian, dia menyerahkan kertas suara yang telah dicoblosnya tersebut kepada KPPS kembali.
Kepada TangerangNews.com, Faturachman mengatakan, merasa puas karena telah bisa menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara di PSU pilgub Banten ini.
"Sejak awal saya sudah mewanti-wanti kepada panitia agar tetap bisa mencoblos meskipun karena kondisi tengah sakit sehingga tidak bisa datang ke TPS,karena mencoblos itu hak sebagai warga negara," katanya, Sabtu (25/2/2017).
Faturachman berharap, siapapun yang terpilih di Pilgub Banten ini bisa membawa Banten menjadi lebih baik lagi. "Semoga siapa pun yang terpilih Banten bisa lebih baik," harapnya
Kaitman, panitia pemungutan suara (PPS) kelurahan Nusajaya mengatakan, ada 3 warga di TPS 15 tersebut yang harus dijemput bola oleh pihak KPPS.
"Ada 3 warga yang tidak bisa datang ke TPS karena sakit, sehingga panitia harus jemput bola," terangnya.