TANGERANGNEWS-Ratusan supir angkutan umum yang tergabung dalam Serikat Pengemudi Angkutan Umum Tangerang (SPAU) melakukan aksi demo di kantor Dinas Pehubungan (Dishub) Kota Tangerang.
Dalam aksinya, mereka menuding oknum Dishub sering mengambil pungutan liar (pungli) dari bus AKAP dan bus karyawan sebagai upah untuk bebas mengambil penumpang di semua rute.
Menurut koordinator aksi demo, Syaiful Millah, penyerobotan penumpang secara bebas yang dilakukan bus AKAP dan bus karyawan mengakibatkan menurunya penghasilan ratusan angkutan umum.
“Melalui pos-pos yang telah disediakan pihak Dishub, Bus AKAP dan karyawan diminta bayaran sebesar Rp 35 ribu per bus, dengan ketentuan bebas mengambil penumpang. Akibatnya sewa kami jadi menurun. Hal ini terjadi selama 6 tahun,” terangnya, sore ini.
Syaiful menegaskan, APBD dari retribusi tidak maksimal akibat oknum Dishub melakukan pungutan liar dan itu melanggar Perda No.4 / 2002 tentang retribusi. Tak hanya itu, pihak Dishub juga telah melanggar Keputusan Menteri Nomor 35 / 2003 tentang pelarangan AKAP menaikan penumpang.
Serta melanggar SK Walikota no 551.22/1825.Dishub/200 dimana setiap kendaraan yang beroperasi ke dan dari dalam kota Tangerang harus masuk terminal Poris Plawad.
"Pelanggaran terhadap SK Walikota itu adalah penilangan, menahan kendaraan sampai pencabutan pembekuan ijin trayek, namun nyatanya itu hanya omong kosong,” paparnya.
Dia lokasi lain, tepatnya di Jalan M Toha, Sangiang, Kecamatan Jatiuwung aksi demo berlangsung ricuh akibat dilakukannya sweeping oleh salah satu organisasi massa terhadap anggota SPAU yang menyebabkan beberapa kendaraan hancur dan supir terluka.
Sweeping yang dilakukan oleh beberapa orang yang tidak dikenal itu memancing spontanitas para supir yang tergabung dalam SPAU melakukan demonstrasi ke Dishub.
“Ada oknum bernama Ali Arifin Kepala Pool Terminal di Panarub memimpin preman melakukan sweeping dengan senjata tajam yang menyebabkan luka-luka pada anggota kami," teriak Syaiful di hadapan beberapa anggota Dishub.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Erlan Rusnarlan tidak berhasil ditemui para pendemo. Begitupun telepon selularnya, ketika dihibungi Seputar Indonesia, tidak aktif. (rangga)
Tags