Sabtu, 23 November 2024

Pegawai Pemkot Tangerang Diajari Selamatkan Diri dari Gempa

Simulasi bencana alam gempa bumi di Puspemkot Tangerang. Pegawai berhamburan keluar gedung menyelamatkan diri menuju tempat aman untuk berlindung.(@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)

TANGERANGNEWS.com-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang menggelar simulasi bencana alam gempa bumi di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, Jumat (19/10/2018).

Kepala Biro Humas PMI Kota Tangerang, Ade Kurniawan menuturkan, tujuan diadakannya simulasi tersebut untuk memberikan pengetahuan kepada seluruh pegawai Pemkot Tangerang ikhwal bencana alam gempa bumi. 

Dengan simulasi tersebut, pegawai diharapkan menjadi sigap mengantisipasi jika terjadi gempa bumi yang belakangan ini melanda Indonesia khususnya Lombok, Palu dan Donggala.

"Karena sangat penting bagi mereka saat melakukan langkah awal disaat terjadinya bencana gempa. Tips yang kami berikan adalah berlindung di tempat aman, seperti lapangan," tuturnya.

Apakah Wilayah Kota Tangerang berpotensi terkena guncangan gempa bumi?

Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Tangerang, Teguh Rahayu menjelaskan, gempa bumi merupakan getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.

"Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi. Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang dialami selama periode waktu," jelas Rahayu.

Menurutnya, Kota Tangerang menjadi salah satu wilayah yang berpotensi bencana alam gempa karena berada di atas lempengan bumi yang selalu bergerak.

#GOOGLE_ADS#

Berdasarkan rekaman gempa bumi beberapa tahun terakhir di wilayah Banten, daerah yang berpotensi tinggi terjadinya gempa bumi ada di Banten bagian selatan yaitu Lebak dan Pandeglang.

Kendati demikian, jika di dua wilayah tersebut terjadi gempa bumi, Kota Tangerang tentu merasakan guncangannya.

"Tapi kalau kekuatannya lebih dari Magnitudo 6.0 Skala Richter, Tangerang dapat merasakan getarannya," ucap Rahayu.

Meskipun begitu, Rahayu menegaskan bahwa fenomena terjadinya gempa bumi di Banten belum dapat diprediksi. Namun pentingnya upaya pengurangan resiko terhadap bencana gempa bumi, merupakan salah satu hal penting yang dapat dilakukan masyarakat melalui mitigasi, baik mitigasi secara mandiri maupun yang dilakukan oleh instansi pemerintah seperti BMKG dan BPBD.

"Hal inilah yang perlu ditekankan kepada masyarakat agar dapat memitigasi diri dan keluarga terdekat," imbuhnya.(RAZ/RGI)

Tags Kota Tangerang