TANGERANGNEWS.com-Perhelatan Festival Budaya Nusantara ke-2 Kota Tangerang telah berakhir. Komentar pun muncul menilai tingkat keberhasilan kegiatan yang menghabiskan anggaran Rp800 juta tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Rina Hernaningsih mengklaim festival yang diselenggarakan selama lima hari dengan meriah itu berhasil menggaet perhatian masyarakat.
Para siswa sekolah dasar (SD) saat mengunjungi pagelaran Festival Budaya Nusantara 2 tahun 2018, di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Ia menyebut, wisatawan domestik yang berkunjung selama festival berlangsung pun mencapai 15 ribu lebih.
"Banyak juga wisatawan mancanegara yang ke sini, cuma segmennya beda-beda. Kalau yang banyak itu Festival Cisadane sekarang Festival Budaya. Dan kalau sekarang tujuannya memang bukan untuk wisatawan mancanegara sih, untuk nusantara saja," katanya, Jumat (16/11/2018).
Namun, berdasarkan pantauan TangerangNews.com, pengunjung festival itu didominasi siswa Sekolah Dasar.
Rina juga membeberkan, bahwa festival dari 5 sampai 11 November yang pembukaan maupun penutupannya dimeriahkan dengan pertunjukan tarian tradisional, wayang, hingga penampilan artis Dewi Gita menghabiskan anggaran Rp800 juta.
"Anggaran yang kita keluarkan Rp800 juta," imbuhnya.
Ketua DPRD Kota Tangerang Suparmi juga mengatakan, festival budaya yang kedua ini cukup berhasil. Keberhasilan itu, menurutnya, karena dapat melibatkan berbagai daerah untuk berpartisipasi menampilkan kebudayaan Indonesia.
"Cukup berhasil. Kalau saya lihat karena itu kan ada juga daerah lain yang memamerkan produksi budayanya. Mudah-mudahan kedepan kebih banyak melibatkan lagi daerah lain. Biar banyak diminati masyarakat," ungkapnya.
#GOOGLE_ADS#
Namun, Suparmi menilai, festival tersebut kurang diminati masyarakat Kota Tangerang. Sebab, kata dia, kesadaran masyarakat akan budaya tidak tampak.
"Masyarakat Kota Tangerang sendiri belum sadar akan budaya sebenarnya. Kalau kita menyelami budaya itu, apa didalamnya itu unik banget. Itu seharusnya yang menjadi PR (pekerjaan rumah)pemerintah," ucapnya.
Hal ini menurutnya karena sosialisasi yang dilakukan pemerintah Kota Tangerang pun belum maksimal. Sehingga berdampak pada animo masyarakat yang rendah.
"Jadi kita budayakan dulu lingkungan kita, sehingga kita membudayakan masyarakat Kota Tangerang, hingga akan menarik dari luar. Gimana kalo (warga)sendiri aja enggak mau, apalagi dari luar. Sosialisasi bisa jadi pula tidak maksimal," bebernya.
Masih kata Suparmi, terkait anggaran festival yang menelan Rp800 juta, ia telah menyarankan untuk disesuaikan dengan kebutuhan.
"Nanti evaluasi ada di masing-masing SKPD selaku pengguna anggaran, harus bertanggung jawab. Kalau festival dilakukan tidak maksimal, besok-besok anggarannya kita kurangin," tandasnya.
Diketahui, saat pembukaan festival itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebut, 2.100 peserta dari dalam maupun luar daerah Kota Tangerang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Mereka berpartisipasi untuk memperkenalkan kebudayaan kepada masyarakat.
Selain itu, kata Arief, tujuan diadakannya festival adalah dalam rangka melestarikan budaya Indonesia, membubuhkan nilai-nilai kebudayaan, serta mempromosikan Kota Tangerang hingga menarik kunjungan wisatawan.(RMI/HRU)