TANGERANGNEWS.com-Dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia, Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Tangerang (Lapas Pemuda Tangerang) menggelar Penyuluhan dan Skrining (deteksi dini) Tuberkulosis (TB) bagi para pengunjung, Kamis (21/3/2019).
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Lapas Pemuda Tangerang Jumadi beserta jajaran pejabat struktural, serta Ketua Program Tuberkulosis PKM Tanah Tinggi dr. Sarah Martogi.
Penyuluhan dan Skrining Tuberkulosis bagi para pengunjung ini berlangsung di ruang Tunggu Layanan Pendaftaran Kunjungan Lapas Pemuda Tangerang.
Acara ini diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Lapas Pemuda Tangerang dengan PKM Tanah Tinggi sebagai bukti komitmen bersama untuk terus memberantas Tuberkulosis di Lapas Pemuda Tangerang, serta daerah sekitarnya.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan membagikan masker kepada pengunjung Lapas Pemuda Tangerang oleh Kalapas Jumadi.
Jumadi mengatakan, Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit terbesar di dunia, sehingga harus ditangani dengan serius.
"Karenanya kami berkomitmen penuh untuk memberantas Tuberkulosis, untuk itulah kami sangat berbahagia dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama PKM Tanah Tinggi," ujarnya.
#GOOGLE_ADS#
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada 24 Maret 2019 mendatang.
Selain guna memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang gejala, serta cara pengobatannya.
Hal ini dilakukan dalam rangka menyukseskan Gerakan TOSS TB (Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis) demi meraih cita-cita Indonesia Bebas TB 2050.
Sementara itu, dr. Sarah Martogi menuturkan, berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2014, kasus TB di Indonesia mencapai 1.000.000 kasus dan jumlah kematian akibat TB diperkirakan 110.000 kasus setiap tahunnya.
"TB harus ditangani secara serius, dan harus diketahui perkembangannya sejak dini, sehingga dapat meminimalisir, bahkan menghilangkan TB," tuturnya.(RAZ/HRU)