TANGERANGNEWS.com-Banjir yang melanda Kota Tangerang hari ini merupakan yang terparah sejak lima tahun terakhir.
Peristiwa banjir yang terjadi pada Jumat (26/4/2019) tersebut akibat meluapnya sungai Cisadane karena mendapat kiriman air dari Batu Beulah, Bogor.
Warga yang tinggal di empat kecamatan di Kota Tangerang pun terendam air dengan ketinggian diperkirakan mencapai satu meter.
Bahkan dampaknya, sebanyak 605 warga di Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas harus mengungsi karena rumahnya terdampak banjir setinggi itu.
Selain itu, 405 warga yang tinggal di 83 rumah di wilayah Kelurahan Panungangan Utara, Kecamatan Pinang pun mengalami hal serupa.
Koordinator Pintu Air 10 Cisadane, Wandi Supratman mengatakan, banjir yang dialami Kota Tangerang kali ini merupakan yang terparah sejak lima tahun terakhir.
"Tahun 2019 ini terhitung paling parah memang banjirnya sejak lima tahun ke belakang," ujarnya saat ditemui di Pintu Air 10 Cisadane, Jumat (26/4/2019).
#GOOGLE_ADS#
Meskipun begitu, sepanjang sejarah, ia mencatat, banjir yang paling parah terjadi pada tahun 2002. Dimana, pada saat itu air laut mengalami pasang hingga berimbas ke Sungai Cisadane.
Sampai-sampai, tuturnya, 10 pintu air mesti dibuka. Dampaknya adalah Kota Tangerang dilanda banjir hingga melumpuhkan aktivitas di tengah perkotaan.
"Kalau untuk lima tahun terakhir memang paling parah sih sekarang kan. Tapi sepanjang sejarah itu paling parah waktu tahun 2002 yang Pasar Anyar kelelep," kata penjaga pintu air yang sudah bekerja selama 12 tahun ini.(MRI/RGI)