Jumat, 22 November 2024

Dangdutan & Demonstrasi, 2 Cara Buruh Rayakan May Day di Kota Tangerang

Suasana para buruh dihibur dengan penampilan penyanyi dangdut dalam kegiatan memperingati Hari Buruh Internasional di Lapangan Ahmad Yani, Alun-alun, Kota Tangerang.(TangerangNews/2019 / Achmad Irfan Fauzi)

 

TANGERANGNEWS.com-1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional atau dikenal dengan May Day. Hari ini, pun bertepatan dengan momentum tersebut, Rabu (1/5/2019).

Peringatan hari buruh ini dikemas dengan berbagai kegiatan. Penelusuran TangerangNews, dari berbagai sumber, sejarah May Day diperingati dengan turun ke jalan untuk memperjuangkan aspirasi atau nasib buruh.

Namun perkembangan terkini, salah satunya perayaan di Kota Tangerang, ribuan buruh yang berasal dari berbagai serikat memeriahkannya dengan dangdutan yang diinisiasi Pemerintah Kota Tangerang di Lapangan Ahmad Yani, Alun-alun, Kota Tangerang.

Tapi, ribuan buruh asal Kota Tangerang lainnya yang juga tergabung dalam berbagai aliansi lebih memilih terlibat aksi demontrasi di sekitaran Istana Negara, Jakarta untuk menyuarakan tuntutannya.

Sekretaris Umum FSBKU Tangerang, Zaenal Rusli yang merupakan koordinator massa buruh dari Tangerang dalam demo di sekitaran Istana Negara mengaku miris dengan perayaan buruh yang dikemas dalam acara dangdutan dan bagi-bagi door prize.

"Sangat miris dan sedih sekali, apalagi ada organisasi-organisasi yang ikut-ikutan juga yang digiring isunya. Itu dibelokkan tentang sejarah Hari Buruh, dilupakan juga. Hari Buruh itu momentum perjuangan bahkan revolusi segalanya," ujarnya kepada TangerangNews.

Ia mengatakan, perayaan May Day yang dibalut dalam acara dengan meriah itu merupakan upaya untuk melupakan sejarah.

"Kita ini belum sejahtera maka belum pantas dan cukup baik untuk May Day dengan hura-hura," katanya.

Ia juga bertutur, jika para buruh belum merasakan kesejahteraan tidak etis merayakan May Day dengan yang disebutnya hiburan.

"Kami harus tetap melawan. May Day bukan holiday. Bagaimana pun kita menuntut kesejahteraan agar buruh bisa mendapatkan hidup yang layak," jelasnya.

#GOOGLE_ADS#

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang Rakhmansyah mengungkapkan bahwa perayaan May Day di Kota Tangerang yang digelar di Lapangan Ahmad Yani sebagai momentum untuk memperingati nilai-nilai perjuangan kaum buruh sekaligus mendengarkan aspirasi buruh.

"Intinya begini. Ini kan peringatan Buruh Internasional yang ada disini, buruh-buruh memperingati nilai-nilai perjuangannya. Ya mereka menyuarakan apa yang diinginkan oleh buruh terhadap pemerintah. Selama ini kalau ada tuntutan yang disampaikan ke kita ya kita sampaikan kepada pimpinan dan kita akan bahas dan ada kebijakan yang keluar dari pimpinan," jelas dia.

Ditanya apakah penyelenggaraan tersebut bertujuan agar para buruh tidak berdemonstrasi, ia pun berkilah dengan menjawab kepanitian dalam kegiatan ini berasal dari elemen buruh.

"Bukan, ini kan panitianya teman-teman buruh juga," jelasnya.

Selain itu, ia juga menyebut bahwa kegiatan yang dimeriahkan dengan pembagian door prize hingga bazar murah ini digelar untuk mempererat tali persaudaraan antara kaum buruh, pengusaha dan pemerintah.

"Menyelenggarakan kegiatan seperti ini ya kan ada hubungan industrialisasi yang kuat antara buruh atau serikat pekerja dengan pengusaha dan pemerintah," tuturnya.

Ia menambahkan anggaran yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan kegiatan ini ditanggung dari APBD Pemerintah Kota Tangerang. Ia pun enggan menyebut jumlahnya. Sementara penyediaan 30 sepeda, 5 motor, dan alat-alat kebutuhan sehari-hari bersumber dari para pengusaha.

"Anggarannya ada dari Disnaker. Door prize dan sumbangan itu dari berbagai instansi, campuran," paparnya.

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Ketua Panitia May Day Agus Gunawan. Agus bertutur bahwa acara yang melibatkan tripartite antara lain Pemerintah, Pengusaha dan Buruh ini dapat bersatu sehingga May Day tidak menjadi persoalan.

"Kita keinginan bersatu bersama-sama untuk melaksanakan May Day tidak menjadi suatu persoalan untuk buruh," kata Agus yang aktif menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Advokasi DPC Federasi Logam Mesin Elektronik Lem Kota Tangerang.

Ia juga membantah jika kegiatan ini digelar untuk hiburan semata. "Kita bukan perpesta-pesta, juga bukan bersenang-senang karena kebetulan hari buruh adalah hari kebebasan," katanya.

Ia menyebut, kegiatan ini digelar agar wilayah Kota Tangerang kondusif dalam perayaan Hari Buruh sehingga tidak merepotkan kinerja Kepolisian dan aktifitas masyarakat. Selain itu dengan acara yang bertebaran door prize ini untuk meningkatkan kesejahteraan buruh serta keluarganya sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU No 13/2003.

Menurutnya, tak ada paksaan bagi para buruh untuk mengikuti kegiatan ini. Juga tiada larangan bagi buruh yang ingin berdemonstrasi.

"Kita tidak memaksa dan tidak melarang demo. Demo itu hak konstitusi, silahkan," jelasnya.

Dalam acara ini pula, tambah Agus, ada sejumlah tuntutan yang disuarakan para buruh yaitu tentang kenaikan upah. Dengan bergabung bersama pemerintah untuk merayakan Hari Buruh secara kondusif. Acara ini diyakini dia sebagai salah satu solusi untuk mengabulkan keinginan buruh.

"Jelas ada tuntutan. Kalau dari serikat pekerja kita menginginkan yang utama untuk tahun 2020 jelas upah. Kan upah ini sekarang kita masih berlandaskan sama aturan yaitu PP 78. Ya kita mudah-mudahan dengan begini pemerintah bisa merubah PP 78. Ya istilahnya kalau kita main galak terus semakin jauh. Tapi kalau kita coba merapat, upah bisa berubah," paparnya.(RMI/HRU)

Tags Buruh Tangerang Kota Tangerang Peristiwa Tangerang Serikat Buruh Tangerang Upah Buruh Tangerang