TANGERANGNEWS.com-Saat bulan Ramadan, jumlah pendonor dipastikan merosot dibanding hari biasa. Hal ini karena masyarakat Muslim yang puasa biasanya enggan mendonorkan darahnya, disamping khawatir akan membatalkan puasa juga dianggap mengganggu ketahanan fisik mereka.
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang sendiri menjelasksn bahwa sebenarnya donor darah tidak akan membatalkan puasa, maupun menganggu kesehatan. Tapi memang akan terasa lebih lapar jika dilakukan siang hari.
"Sebenarnya pengaruh langsung tidak ada, donor darah juga tidak membatalkan puasa. Cuma akan terasa lebih lapar saja. Untuk itu sebaiknya dilakukan usai berbuka puasa atau setelah Salat Tarawih," jelas kepala Markas PMI Kota Tangerang Mustofa Kamaludin, Kamis (9/5/2019).
Dia menambahkan bahwa penurunan kantong darah dari pendonor selama puasa bisa mencapai 70 persen dari hari biasa yang rata-rata bisa mendapatkan 5000 kantong per bulan.
"Pendonor kita kan 80 persennya Muslin. Ya bisa menurun jadi tinggal 1000 kantong," kata Mustofa.
#GOOGLE_ADS#
Untuk mengantisipasi kekosongan stok sendiri, pihaknya telah gencar mengumpulkan kantong darah sejak dua bulan lalu. Saat memasuki bulan Ramadan, PMI Kota Tangerang sudah menyiapkan sebanyak 10 ribu kantong darah.
"Kita siasati dengan nyetok dua kali lipat. Menjelang puasa saja kita sudah kumpulkan 9.000 kantong. Kita jamin stok darah selama bulan puasa aman sampai Lebaran," tukas Mustofa.
Selain itu, lanjut Mustofa, PMi Kota Tangerang juga mensiasatinya dengan menggeser jadwal donor non Muslim untuk bisa memberikan darahnya di bulan puasa. "PMI pun tetap menyiagakan mobil donor darah di mall dan masjid saat malam hari," jelasnya.(RAZ/HRU)